Singapore I'm Coming...


Flight with the big bird…

Minggu, 27 Februari 2011, di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya. Setelah sempat tegang menanti pak supir yang telat datangnya kami sampai juga di Bandara. Keberadaan Melissa langsung menarik perhatian orang banyak. Siapa yang nggak akan melirik liat bule berambut pirang  dan cantik seperti melisa.


Melissa Tolley
selagi mengantri untuk proses check in, aku bertemu dengan teman sekantorku dulu..Namanya Jo. Dia sekarang menjadi auditor accounting di salah satu PMA. Kami terlibat cerita tentang kabar terbaru,  dia juga dalam perjalanan mau tugas ke Malaysia. Lagi aku temukan wanita karir yang lumayan sukses..girl power. Two thumbs up for Jojo. Setelah proses check in kami langsung naik ke pesawat, the big bird is on the name of Lion Air.Sepanjang penerbangan Palangkaraya – Jakarta yang ditempuh selama 1 jam 25 menit kami isi dengan bercerita. Maklum sesama cewek tidak membedakan dia berasal dari planet manapun pasti hobby nya adalah ngerumpi. Gaya bahasa Melissa sangat grammer style. Bila Mel ingin mengatakan kamu,  dia akan memakai kata Anda. .so polite. Melissa sangat fasih berbahasa Indonesia, karena dia merasa sangat tidak nyaman kalau ada orang asing yang memaksakan bahasanya sendiri untuk berkomunikasi dengan orang setempat.  Itulah yang mendorong Mel belajar bahasa Indonesia. Hampir 2 tahun sejak pertama belajar baru Mel bisa berbahasa Indonesia dengan fasih. Mel mengaku kalau dia termasuk lambat dalam mempelajari suatu bahasa asing. Yah jadi gitu degh, meskipun aku berencana untuk belajar bahasa inggris selagi bersama Melissa tapi gak bisa juga. Setiap aku mulai percakapan dengan bahasa ingris Mel akan menjawabnya pake bahasa Indonesia. Aku bilang Mel aku mau belajar bahasa Inggris so please speak English with me. Dia hanya tersenyum dan bilang saya sudah bersumpah bahwa saya akan menggunakan bahasa Indonesia apabila berbicara dengan orang Indonesia *tepok jidat..apek degh.*Mel adalah Primatologist Manager di company. Mel bertanggung jawab terhadap pengelolaan habitat orang hutan dan primata lainnya. Mel termasuk bekerja dengan passion..itulah panggilan jiwanya. Dia rela meninggalkan Manchester yang termasuk kota besar di Inggris demi bekerja di hutan pedalaman Kalimantan Tengah dikawasan hutan lindung Tanjung Puting selama 6 tahun dan sekarang bergabung dengan perusahaan yang sama denganku. Kalau aku? Bekerja dengan penuh keluhan atas beban target dan tekanan bos…mana ada passion? Passion ku adalah bekerja sambil travelling..mungkin semacam penulis yang mengeksplore tempat wisata..travelling writter.


At Soekarno Hatta airport, but not at Red Corner.

Terbang bersama Lion Air Alhamdulillah lancar tidak ada delay dan tepat waktu sampai di Soetta. Sekarang pukul 09.00 Wib. Penerbangan kami ke Singapore jam 11.00 wib. Masih ada 2 jam untuk check in dan istirahat. Keluar dari terminal 1 C kami harus pindah ke terminal 2 untuk penerbangan internasional. Rencanaku mau mencari money changer untuk menukar rupiah ke dollar Singapore (SGD).
Melissa menyarankan untuk lihat-lihat dulu nilai tukarnya, karena setiap money changer menawarkan harga nyang berbeda. Meskipun selisih hanya 100 rupiah per dollar tapi kalau kita tukar uang dalam jumlah banyak akan signifikan bedanya. Mel berceritanya kalau dia pernah rugi sampai dengan Rp.600.000,- gara-gara perbedaan saat dia tukar rupiah ke found sterling dan tukar kembali ke rupiah. Weleh…weleh  gawat juga yaaah.
Kami menunggu suttle bus yang disediakan pihak angkasa pura untuk penumpang yang berpindah terminal. Lumayan lama menunggu karena hari itu bis kuning itu agak jarang. Akhirnya bis datang juga..aku dan Melissa duduk didekat pintu bis, karena penumpang bis sedikit hanya beberapa penumpang saja maka kami bisa duduk dengan nyaman.  Ada cowok disamping Melissa yang dari tadi melototin Melissa. Cowok itu tiba2 menegurku dan bertanya “temannya dari mana mbak? Kok diam aja dari tadi?” ku lirik Melissa, dia cuek aja pura2 tidak mengerti. Aku hanya senyum aja, malas banget menanggapi omongan iseng cowok itu, nggak penting banget. Melissa juga seperti menunjukkan ekpresi tidak suka.
Sampai di terminal 2D kami pun turun. Melissa membawa koper besar berwarna merah dan ransel kecil tempat laptopnya. Tumben nih bule nggak pake ransel gaya backpacker. Kami langsung masuk ke tempat check in international. Melissa langsung menuju mesin check in, semacam mesin atm jadi kita bisa check in sendiri dan memilih sendiri no kursi dipesawat. Selesai check in kami mengambil semacam kartu imigrasi untuk disiikan dengan identitas kita, kapan kita datang , kapan kita pulang, dimana alamat kita selama di Singapore. Nanti saja kita isi sambil makan ya..sekarang mari kita mencari money changer buat tukar uang dulu. Aku menukarkan sebanyak Rp. 3,500,000,-. Komen Melissa “Wah banyak sekali uang anda” dari uang segitu setelah di tukar ke SGD hanya dapat SDG 492. Cuma terdiri dari 4 lembar 100 dollar, 1 lembar 50 dollar, 4 lembar 10 dolar, dan 2 lembar pecahan 1 dollar. Dari puluhan lembar uang seratusan dan limapuluhan ribu rupiahku sekarang hanya jadi 11 lembar SGD, hasilnya dompetku jadi tipis hehehe.
Uang telah ditukar jadi dollar sekarang waktunya kami makan.  Melissa masuk ke salah satu counter yang menjual masakan khas jawa, itu analisaku karena dari display nya banyak masakan berbahan tahu dan tempe..*Melissa banget*. Kulihat piring besar Melissa penuh dengan makanan..iseng aku kasih komen ke dia..wuiiiih..kayaknya Mel balas dendam ya selama perjalanan gak pernah nemu menu vegetarian yang enak dan komplit kayak gini..Lagi-lagi  Mel menjawab seperti bicaranya seorang guru bahasa Indonesia “ iya anda benar”. Aku memilih menu soto ayam dan teh panas. Biasanya harga makanan di bandara agak lebih mahal. Tapi kali ini harganya tidak sampai menyebabkan mataku melotot pada saat melihat bill nya..berdua kami menghabiskan Rp. 60,000,- *plus kerupuk dan emping*
Setelah makan kami bergiliran mengisi kartu data imigrasi karena pulpen hanya 1 saja, pulpenku entah kuletakkan dimana?  Setelah selesai mengisi aku membuka BB untuk memberi kabar kepada beberapa orang, ibu , my boy and my bos. Bosku mengatakan nanti kalau eka sudah sampai hotel kalau mau makan silahkan aja makan di restoran hotel dan minta di charge ke biaya kamar, nanti teman CSR di Singapore akan mengurus pembayarannya..its good news, memang bosku penuh pengertian dia tidak mau aku kelayapan sendiri hanya untuk mencari makan.
Tiba-tiba Mellissa berbicara agak keras dengan bahasa Inggris dan dengan mata besarnya melotot membaca  pasportku..”I can’t believe it, you are 34 years old? I think you are more younger than me” aku masih heran dan belum nyambung dengan arah pembicaraannya. What’s up Mel? O lala ternyata Mel melihat tanggal lahirku hahaha..emangnya Mel kira umurku berapa? Saya kira umur anda baru 25 atau 26 tahun..masih dengan ekpresi tidak percayanya.  Wah awet muda dong aku…
Setelah makan kami kembali keruangan keberangkatan internasional. Setelah bayar airport tax Rp. 150,000,- kami menuju ke bagian pemerikasaa imigrasi. Wah ternyata antrian dibagian pemerikasaan imigrasi panjang banget, padahal waktu kami tidak banyak lagi. Barisan pengantri di pisahkan dengan tulisan  Indonesian dan  foreigner. Cepat-cepat aku masuk kedalam barisan khusus orang Indonesia. Karena antrian masih panjang aku bisa dengan santai mengamati orang-orang disekitarku. Barisan di sebelah kananku sepertinya khusus untuk orang umroh..terlihat dari pakaian penumpang yang menggunakan seragam batik dan pakaian muslim. Kontras sekali dengan barisan disebelah kiriku, segerombolan cewek chiness mengenakan short pant dan baju sexy kurang bahan. Serasa surga disebalah kananku dan neraka disebelah kiriku..hehehe. Tepat di depanku sepasang kekasih atau suami istri baru yang terlihat mesra, cuek banget dengan orang sekitarnya. Kapan ya aku bisa kayak mereka berlibur keluar negeri dengan orang terkasih. Dibelakangku ada seorang baby yang mungkin masih dibawah 1 tahun diikat ayahnya pada kereta bayi kecil..hi cute baby..kugoda baby itu sebentar si baby langsung terkekeh senang, rupanya dia merasa boring karena tidak ada yang mengajaknnya bermain. Terpisah beberapa barisan aku lihat Melissa sudah didepan meja petugas imigrasi. Mel tersenyum dari jauh dan melambaikan tangannya, masih ada sekitar 3 orang lagi didepanku.
Tibalah sekarang giliran aku menuju meja petugas imigrasi. Agak gugup juga karena takutnya ada masalah. Petugas meminta passport, tiket dan airport tax ku, lalu petugas memasukan no passport ke komputernya..Traaaaaaaaaa..terpampanglah foto wajah TKI banjarnegara itu di layar monitornya. Sejenak pentugas itu melirik ke arahku mungkin dia mencoba mencari kesamaan wajahku dengan foto dilayar monitornya. Tersenyum dikulum……aku berguman dalam hati  “asem..pasti dia berfikiran yang sama dengan petugas waktu interview di kantor Imigrasi Sampit tempo hari”.
“Ke Singapore berapa lama bu? Ada acara apa disana? Sudah mempunyai tiket kembali? Tidak membawa narkoba kan?” santai betul dia menggodaku..*sekali lagi aseeeeeeeeeem…*
Setelah selesai kami berjalan lagi menuju ruang tunggu, sebelum masuk keruang tunggu sekali lagi barang yang kami bawa diperiksa petugas. Melissa segera membuka tutup air mineralnya yang masih baru, dengan sekali minum air mineral kapasitas 600 ml itu habis sekali sedot. *penumpang tidak boleh membawa air minum kedalam pesawat*
Sambil menunggu iseng aku menuliskan status di BBM ku, @Soetta Air Port. Tidak lama kemudian ada BBM masuk dari Shandy teman SMA ku yang menanyakan posisiku dimana. Ternyata dia juga ada di bandara Soetta tapi kami terpisah terminal dia di terminal 1 mau pulang ke Pangkalanbun.
Akhirnya kami diminta untuk memasuki pesawat, kami naik pesawat Air Asia. Karena ini perjalanan dinas aku tidak memikirkan berapa biaya pesawat dan lain-lainya. Just enjoy the trip..
Baru kali ini aku naik Air Asia, dan seperti biasa kalau mau take off dari bandara soetta ngantri mau terbang lumayan lama. Begitu duduk dipesawat melisa mengeluarkan bantal untuk kepalanya dan langsung tertidur. Aku juga mulai mengantuk dan ikut tertidur juga.  Pada saat terbangun ternyata pesawat masih dalam posisi seperti semula masih mengantri untuk terbang…argh aku kira kami sdh landing di Changi Airport. Akhirnya pesawat bisa take off juga, aku mulai lagi mengamati orang-orang disekitarku. Banyak anak kecil didalam pesawat ini suara mereka sangat berisik dan mengganggu *I’m sorry I have to say that I don’t like children..*
Aku duduk dikursi tengah diantara Melissa dan seorang cewek manis yang duduk dekat jendela. Aku coba menyapanya, ternyata dia ke Singapore dalam urusan pekerjaan. Di Air Asia tidak disediakan makanan hanya air mineral dan snack saja. Apabila lapar kita bisa memesan berbagai menu yang dikemas dalam kotak, ada nasi padang, mie goring, nasi goring dan lain-lain seharga Rp. 35,000 – Rp, 50,000 per kotaknya.
Setelah terbang selama 1 jam 30 menit sampailah kami di Changi Air Port. Pada saat pesawat akan bersiap untuk landing aku berusaha melihat kearah jendela, aku tidak perduli cewek manis itu terganggu karena posisiku agak mendesak ke jendela. Aku melihat laut dan pantai yang langsung dipenuhi bangunan, tetapi masih terkesan hijau karena banyak pohon besar. Wow..semakin aku tidak sabar untuk segera mendarat di Singapore.
Pesawat mendarat dengan mulus…dan dalam hati aku berteriak…SINGAPORE I’M COMIIIIIIIIING…

Komentar