Keesokan harinya dengan menggunakan bis damri bandara yang
berangkat dari terminal Blok M ke
Bandara Soekarno Hatta aku tiba di terminal 2D keberangkatan international. Penerbanganku
ke Bagkok menggunakan Air Asia, pesawat rakyat jelata karena harga tiketnya
bisa terjangkau oleh kantong kita-kita, cocok dengan slogannya …with Air Asia,
everyone can fly. Aku booking tiket 2 bulan sebelum keberangkatan dan dapat
harga Rp. 1,180,000,- seandainya booking tiket 6 bulan sebelumnya kemungkinan
bisa dapat harga promosi *Tips # 2 : Sering-sering lah check harga tiket Air
Asia untuk berburu tiket promosi*.
Karena sebelumnya aku sudah check in sendiri lewat website
air asia maka aku tinggal menunjukkan bukti check in kepada petugas dan
diberikan formulir imigrasi serta membayar airport tax Rp. 150,000,- *Mahaaaal*
untungnya tidak semua uang rupiah kutukar ke bath. Asal tau aja hanya di
Indonesia yang bayar airport tax, dinegara lain gratis untuk penerbangan
internasional maupun domestic.
SIBUK ISI FORM IMIGRASI |
Setelah mengisi formulir imigrasi aku menuju ke loket
pemeriksaan imigrasi, seingatku letaknya berada pada ujung bagian kanan kalau
kita masuk kebagian check in. O..oo..ternyata salah saudara-saudara. Sudah
dipindah kebagian kiri dari tempat check in. Aku memang susah mengingat arah
hahaha..jangan suruh aku baca peta ya, percaya deh bisa menyesatkan. Don’t try
this pokoknya..
Sambil menunggu keberangkatan pesawatku QZ. 7716 *sampe
hafal karena beberapa kali menulis no ini di formulir imigrasi*, Aku mengamati
orang-orang disekitarku. Menyenangkan melihat tingkah laku orang. Didepanku ada
seorang cowok yang duduk nyante sambil membaca Koran, mungkin dia sedang tugas
kerja di Bangkok. Dibelakangku serombongan keluarga yang pergi berlibur..wow it’s
really good bisa berlibur keluar negeri dengan seluruh keluarga tapi harus
menyiapkan budget yang besar.
MENUNGGU |
Sekali lagi pesawatku tepat waktu, aku punya feeling kalau
perjalananku akan selancar ini sampai usai nanti. Penerbangan Jakarta Bangkok
ditempuh selama 3.5 Jam dengan kecepatan 800 km/jam berapakah jarak Jakarta ke
Bangkok? Walah hehehe…Pesawat berangkat pukul 16.40 Wib sampai Bangkok pukul
20.00 Wib tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dengan Bangkok. Jadi aku memutuskan untuk makan malam di pesawat. Let’s
check out the menu..Aku memilih menu nasi padang + teh botol pucuk daun hanya Rp. 48,000
harusnya Rp. 57,000,- . Harga makanannya naik, bulan februari kemaren Rp.
35,000,- *tidak termasuk minuman* sekarang jadi Rp. 39,000,-.
Nasi Padang ala Air Asia |
Akhirnya sampai juga di Suvarnabhumi *dibaca : suvanabhum*
Airport Bangkok. Aku harus berjalan sejauh 500 m untuk sampai ke pemeriksaan
imigrasi,untungnya ada ekskalator. Design interior bandara ini bergaya
futuristic, didominasi oleh material aluminium dan stainlesteel. Bersih wangi
dan tidak krowdit. Aku mencari rak booklet tempat biasanya disediakan peta
gratis. *Tips # 3 : Dapatkan peta lokasi wisata Bangkok, Peta jalur MRT, Peta
Airport : because it’s very important thing.*
SUVARNABHUMI AIRPORT |
Aku bertanya pada bagian informasi bandara, apa transport yang murah untuk ke kota? Aku mau ke Khaosan Road *Jalan yang terkenal
tempat tinggal turis yang ke Bangkok, seperti jalan Jaksa di Jakarta, atau
jalan Malioboro di Yogyakarta*. Petugas itu menyarankan aku menggunakan
MRT Airport Rail Ling sampai ke Stasiun Phaya Thai setelah itu dilanjutkan
naik taxi ke Khaosan Road. Petugas itu memberikan aku peta MRT. Wow..nona
Thailand yang cantik ini ternyata baik banget yah..thank you..thank you..
MRT yang bersih dan nyaman |
Dengan mengikuti petunjuk yang banyak terpasang aku menuju
stasiun MRT Suvarnabhumi. Beli tiket ke stasiun Phaya Thai harganya 45 Bath.
Tanpa menunggu kereta cepat itu sudah siap dan langsung berangkat. Wow,
akhirnya aku merasakan juga naik MRT. Banyak orang Indonesia yang naik kereta
ini mungkin saja tadi kami satu pesawat. Aku mencuri dengar percakapan mereka,
besok katanya mau shopping di pasar chatukak..hei aku juga mau kesana besok.
Setelah perjalanan kereta selama 20 menit, sampailah di
stasiun Phaya Thai. Keluar stasiun dan mencari taxi. Aku menemukan taxi yang
ngetem menunggu penumpang. Aku menyebutkan tujuan Khaosan Road. Dia menunjukan
jari telunjuk dan jari tengahnya “200 Bath”. Wah kok nggak pake argo sih bang?
Dia bilang sekarang lagi macet, kalau mau 200 Bath kalau nggak mau ya nggak
apa-apa juga sih. Ih sombongnya si abang ini. Aku menawar 100 Bath, dia tidak
bergeming. Aku bilang aku bukan wisatawan kaya, aku nggak punya banyak uang
jadi jangan mahal-mahal lah. Akhirnya dia mau dengan harga 150 Bath..berangkat.
Sepanjang perjalanan bang supir menawarkan aku hotel, aku
tidak menanggapi tawarannya dan bersikukuh kalau aku tidak sedang mencari
hotel, aku hanya mau ke Khaosan Road saja. Melihat aku agak terkesan hati-hati
si abang bicara tegas “lihat saya, apakah saya seperti criminal? Saya bukan
penjahat, saya bukan gangstar, saya hanya menawarkan saja karena Khaosan Road
itu tidak oke hanya tempat turis minum-minum bir di Bar. Aku menjawab, oke saya
minta maaf tapi tolong antarkan saja saya ke Khaosan Road..that’s it!..
Sampai di Khaosan Road aku melanjutkan perjalanan dengan
jalan kaki mencari penginapan karena aku belum booking hotel, hari sudah
lumayan malam sekitar pukul 10 malam. Wow..jalan ini memang surganya turis.
Semua sedang menikmati minuman bir atau cocktail di temani music live. Bar,
restoran dan penginapan bertebaran sepanjang jalan. Aku mencoba masuk ke salah
satu penginapan yang penerangannya remang-remang. Seorang ibu gendut berkulit
hitam dan berdandan seperti madam tukang ramal nasib, langsung nyerocos.
Intinya dia tidak menyarankan aku untuk menginap disitu mending cari saja di
tempat yang lain. Hei what’s up Mam? Apa karena aku pakai kerudung dan dia menilai
aku tidak cocok tinggal di tempat seperti ini hahaha aneh..but thanks for your
suggestion.
Aku keluar dari penginapan itu dengan masih terheran-heran,
ada apa dengan Madam Peramal tadi? Semoga aja sarannya memang untuk kebaikan
ku. Rintik-rintik hujan mulai turun dan aku belum dapat tempat menginap. Aku
masuk lagi kesalah satu penginapan, suasananya tenang dan seperti rumah
pribadi…that’s good. Aku melihat dulu kamar yang akan ku sewa, kamarnya sangat
oke dan bersih ada AC dan TV, kamar mandi didalam, dan include breakfast.
Berapa harganya? 1,000 Bath / malam. Waaak..aku minta maaf dan langsung kabur.
Terlalu mahal hanya untuk tidur saja.
Aku lanjut lagi masuk ke penginapan selanjutnya, aku ingat
namanya Villa Cha Cha *Untung saja di sekitar jalan Khaosan sangat banyak
penginapan*. Belajar dari kesalahan tadi aku langsung menyebutkan kisaran harga
kamar yang aku inginkan, 500 – 700 Bath.
Ternyata disini tidak ada kamar yang harga segitu, tapi kalau aku mau dia bisa
meng-over kami kepenginapan lainnya harganya 700 Bath. Karena hari sudah malam
dan tubuhku sudah menuntut istirahat akupun setuju dengan harga tersebut, tapi
aku mau lihat kamarnya dulu. Seorang lelaki memanduku menuju ke penginapan
tersebut. Ternyata tidak begitu jauh kami berjalan sampai di penginapan
“Sawasdee House” *Sawasdee ka artinya selamat datang*. Wew..depannya bar dan restoran di bagian tengahnya resepsionis
dan rental internet. Aku menyukai kamarnya walaupun sempit tapi cantik dan
wangi, penuh bunga di kordennya seperti kamar buat cewek. Ada AC, TV dan kamar
mandi yang bersih. Dan disinilah aku menginap malam ini. Aku harus membayar 700
bath untuk semalam dan uang deposit sebesar 1,500 Bath. Apabila mau
memperpanjang harus dibayarkan setiap hari.
RUMAH SELAMAT DATANG |
Setelah mandi, aku pun kembali menyusuri jalan Khaosan Road.
Meskipun tidak merasa lapar tapi aku ingin nongkrong disalah satu rumah makan
untuk menikmati malam. Aku masuk kesalah satu restoran seafood. Aku pengen
makan kepiting bakar * I’am a crab lover* . Kepiting ini jenis kepiting laut,
kalau didaerahku dikenal dengan nama Rajungan. Kepitingnya hanya dibakar saja
di atas arang tanpa dikasih bumbu apapun, tetapi pas makannya dengan saus
sambal khas Bangkok, terasa asam dan pedas. 1 Ranjungan ini dihargai 180 Bath,
tanpa minum karena aku membawa air mineral.
RAJUNGAN BAKAR |
Cukup untuk malam pertama di Bangkok, sekarang
saatnya istirahat karena besok aku akan mulai mengeksplor kota Bangkok.
Komentar
Posting Komentar