AWALNYA…
Berlibur ke Thailand ? Nggak kebayang bisa kejadian. Awalnya
aku pengen berlibur ke Bali *ssst..sampai sekarang ini aku belum pernah ke
Bali* Takala kesempatan itu datang aku malah mengalihkan tujuanku dari pulau
Bali ke Thailand, gara-garanya aku baca di blog orang-orang yang pernah liburan
di Thai katanya liburannya seru banget dan nggak mahal.
Sejak aku memutuskan untuk pergi ke Thailand aku lebih
intens mencari info di internet tentang tempat wisata di Thailand, hotel,
transportasi dan jadwal penerbangan yang murah ke Bangkok dan Phuket. Saking
semangatnya apabila aku ngobrol ama teman-teman pasti tofik pembicaraanku tidak
jauh-jauh dari Thailand. Saking bosannya temanku liat aktifitasku browsing
internet menyusun skedul liburan ke Thailand, komen mereka macam-macam…”mesti
lho itu aja kerjaannya” atau “sok serius kerja ternyata…weleh weleh”.
Awalnya aku sangat cermat menyusun jadwal dan biaya
liburanku. Tetapi seiring waktu aku terlalu sibuk bekerja dan aku tidak sempat
melihat kembali skedul liburanku. Setelah hari terakhir baru aku sempat melihat
kembali skedul yang aku susun, tiba-tiba aja aku menjadi panik. Aku belum
membuat detail semua rencana. Misalkan aku mau ke Rose Garden yang terletak di suatu
desa diluar kota Bangkok, sentra produksi kain sutra, keramik, melukis payung
dan melukis topeng, di skedulku hanya ada tulisan Rose garden tanpa ada nama
daerahnya, tanpa keterangan pakai transport apa untuk menuju ke sana..ku buka
laptopku, alamak sekali lagi aku menepok jidat. Aku tidak mem-book mark link
yang ada Rose Gardennya, sedangkan hari terakhir itu aku ada meeting dan harus
menyusun jadwal kerja buat team yang akan kutinggalkan selama liburan. Akhirnya
aku hanya sempat mencetak jadwal tersebut dan memasukkannya ke ranselku. Aku
pikir gampang saja kalau sudah sampai di Bangkok, sama seperti kalau aku lagi
menyusun audit plan pasti dibagian bawahnya tertulis Note : Jadwal
sewaktu-waktu bisa berubah menyesuaikan dengan kondisi dilapangan ..hahaha..ini
namanya senjata makan tuan.
Hari terakhir aku bekerja ada acara meeting dengan pak
Joshua Lim Project Manager dari Singapore, kami membahas tentang perhitungan
Gas Rumah Kaca. Sehari sebelumnya pak Josh mengirimkan email tentang skedulnya
dan aku lihat tanggal 6 Oktober 2011 perjalanan kembali ke Singapore lewat
palangkaraya. Dengan cuek aku replay email itu kepada pak Josh dan bertanya
bolehkan aku menumpang mobilnya sampai di palangkaraya karena aku juga mau ke
Jakarta besok harinya tanggal 07 Oktober 2011, tapi kami beda pesawat dia naik Garuda,
sedangkan aku naik Singa alias Lion Air…hahaha. Pak Josh menjawab email itu “Of
course. I plan to leave after our meeting or after lunch on 6 Oct.”..yee yee
aku bisa berangkat ke palangka raya tanpa ongkos, karena tadinya rencanaku
pergi dengan travel. Setelah meeting selesai kami pun langsung berangkat ke
Palangkaraya. Perjalanan yang akan kutempuh adalah : Kebun – Sampit –
Palangkaraya – Jakarta – Bangkok – Phuket – Jakarta – Palangkaraya – Sampit –
Kebun. *Wew*
Sampai di kota Sampit aku meminta ijin ke pak Josh untuk
mampir sebentar ke Bank, karena aku ada kepentingan sedikit di Bank Mandiri.
Pak Josh baik sekali mau menunggu aku. Ternyata petugas yang mengurusi
kepentingan ku itu sedang tidak berada di tempat dan aku diminta menunggu..10
menit berlalu, pak Josh masuk ke dalam bank menanyakan toilet setelah itu dia
duduk di kursi tunggu. 30 menit berlalu..aku lihat dia masih asyik dengan BB
nya. 1 jam berlalu, dia bilang dia mau merokok di luar. 1.5 jam berlalu pak
Josh terlihat mulai gelisah..perutku juga mulai gelisah sudah jam 2 siang aku
belum makan, mungkin pak Josh juga merasa lapar. Aku berulang kali meminta maaf
kepada nya..dia bilang tak apa..tak apa..its ok. 2 Jam menunggu aku sudah tidak
tahan, kepalaku terasa berkunang-kunang. Akhirnya aku memutuskan berhenti
berharap, dan aku mengajak pak Josh mencari makan. Saat makan aku lihat pak
Josh makan dengan lahap sekali. Aku sudah membuat tamuku dari Singapore seorang
Project Manager menunggu 2 jam dengan perut lapar..maaf kan aku pak boss.
Sampai di Palangkaraya hari sudah malam sekitar pukul 7
malam. Aku minta di antar ke rumah bu lik Tari, adek perempuan abahku. Ternyata
Lik Tari dan Om Eko telah menunggu kedatanganku. Aku segera mandi dan minta
makan *tamu ngga tahu malu hahaha* setelah makan aku langsung masuk kamar untuk
istirahat, aku harus bangun pagi karena besok pagi jadwal pesawatku jam 7 jadi
jam 6 pagi aku sudah harus sampai di bandara.
Pagi harinya aku diantar Om Tono kebandara kami menggunakan
motor. Jalan yang kami lalui tidak seperti biasanya, jalan ini adalah jalan
alternative alias jalan tikus. Hanya sekitar 10 Menit kami pun sampai di
bandara yaitu pukul 06.15 Wib. Karena kebetulan Om ku bekerja di Bandara jadi
dia membantu aku check in. Enak juga terima beres aja hehehe..thanks ya om.
Penerbanganku kali ini tepat waktu jam 07.00 Wib, berarti
jam 09.00 wib nanti aku sudah sampai di Jakarta. Karena aku hanya pergi sendiri
tidak ada teman ngobrol di dalam pesawat dan aku lagi nggak mood untuk
berkenalan dengan tetangga sebelahku.apa lagi yang aku lakukan selain
tidur..hehehe.
Sampai juga di Jakarta, karena tidak ada bagasi yang harus
ditunggu *aku hanya membawa 1 ransel yang isinya masih separuhnya saja* aku
langsung menuju tempat pembelian tiket bis damri dengan tujuan blok M harga tiketnya Rp. 20,000,-.
Sampai di Blok M, aku pergi mencari Bank Mandiri *meneruskan
urusan ku yang tertunda* dan ke tempat Money Changer untuk menukar uang rupiah
kami ke mata uang Bath Thailand. Petugas money changer menaruh harga Rp. 315,-
untuk 1 Bath. Aku mencoba negosiasi karena aku baru browsing kalau nilai tukar
uang Bath adalah Rp. 300,- untuk 1 Bath. Petugas tersebut menelpon seseorang akhirnya
dia menyetujui harga tukar Rp. 300,-. *Tips # 1: ternyata nilai tukar uang bisa
dinego..baru taukan hehehe lumayan bisa menghemat sekitar Rp. 285.000,- dari
selisih Rp. 15,- tadi*
Komentar
Posting Komentar