Pagi yang basah..sejak subuh Bangkok diguyur hujan.
Membuatku semakin tenggelam kedalam selimut hangatku. Tapi aku harus segera
bangun dan bersiap-siap. Pagi ini jadwalku ikut paket tour setengah hari ke
pasar terapung (floating market). Aku mempersiapkan barang-barang yang harus
kubawa. Tiket tour ,kamera, tas pinggang, notes kecil, pulpen, dan 1 kantong
roti dan minuman buat sarapan dijalan.
Sebelum jam 7 aku sudah stand by di lobby penginapan
menunggu jemputan dari travel agen sambil makan roti yang tadi malam aku beli
di 7 elevan. Hujan masih turun lumayan deras..oh God, please turunkan lah
kuasamu agar hujan ini berhenti. Pastinya ngga seru kalau hujan begini
mengunjungi pasar terapung. Mengikuti tour wisata harus benar-benar perhatikan
waktu, karena jemputan akan datang tepat waktu.
Tepat jam 7 pagi sebuah mini van parkir di depan penginapan,
karena hanya aku yang nongkrong di lobby otomatis supirnya menghampiri aku.
Kami masih menjemput beberapa wisatawan yang ternyata lokasinya hanya seputaran
Khaosan Road. Untuk membedakan peserta tour pihak penyelenggara memberikan kami stiker berwarna untuk
ditempelkan di baju bagian dada. Aku mendapatkan stiker warna hijau karena aku
hanya mengambil paket tour ke floating market, ada juga yang menempelkan stiker
lebih dari 1 selain warna hijau ada lagi stiker warna merah dan kuning.
STIKER HIJAU KU |
Selain
floating market juga ada tour melihat macan dan tracking gajah. Pada saat
pembagian stiker ini penempatan mobil kami diatur lagi. Aku memasuki mobil yang
menuju floating market, ternyata di dalam mobil sudah ada beberapa wisatawan
bule. Aku masuk bersama cewek Perancis, didalam sudah ada 4 orang yang
berceloteh dengan riangnya, wow menyenangkan bisa jalan-jalan dengan sahabat
seperti mereka. Penumpang terakhir yang masuk adalah sepasang suami istri yang
serasi maksudnya sama-sama gendut sehingga dengan keberadaan mereka mobil mini
van ini terasa penuh. Aku duduk di kursi paling belakang dikursi panjang yang
kosong.
Perjalanan menuju floating market segera dimulai, aku berdoa
semoga hujan berhenti. Selama perjalanan 1.5 jam hujan hanya berhenti beberapa
saat yang sempat membuat hatiku bernyayi..tapi ternyata tidak berapa lama hujan
turun kembali..hiks,,hiks,,
Pemandangan di sepanjang jalan tidak ada yang istimewa,
padahal aku membayangkan bisa melihat kebun penduduk yang penuh dengan lengkeng
Bangkok, jambu Bangkok, papaya Bangkok dan buah-buahan bangkok lainnya yang
terkenal. Tetapi yang aku lihat hanya rumah penduduk dan tanah kosong.
Perjalanan yang agak membosankan itu pun akhirnya sampai
ditujuan, floating market. Hujan masih terus saja turun. Payung dan raincoat
menjadi barang yang penting pada saat seperti ini. Seorang guide cewek tomboy
menjelaskan prosedur untuk mengeksplor pasar terapung ini. Kami diberikan waktu
1.5 jam untuk sekedar melihat-lihat atau berbelanja di pasar terapung. Ada juga
jasa angkutan perahu kecil yang bisa mengantar wisatawan berperahu mengunjungi
perahu-perahu pedagang dengan membayar 50 Bath / orang. Karena hujan dan aku
tidak punya payung atau raincoat aku memutuskan tidak menggunakan perahu, hanya
berjalan kaki menyusuri bagian tepi pasar terapung yang mempunyai atap..karena
banyak juga perahu pedagang yang bertambat di pinggir kanal.
Explore pasar terapung dengan jalan kaki |
Explore pasar dengan perahu |
Kanal yang digunakan sebagai tempat pasar terapung tidak
terlalu lebar dan sepertinya keberadaan pasar ini hanya diperuntukan
kepentingan wisata belaka. Karena dilihat dari kondisinya, aktivitas dari pasar
ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, pembeli yang terlihat
adalah kebanyakan dari wisatawan yang
merasa tertarik dengan kegiatan pasar terapung ini. Kalau aku bandingkan dengan
pasar terapung yang ada di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Pasar terapung di
Thailand ini tidak ada apa-apanya. Hanya saja keunggulannya adalah dari synergy
dari pengelolaan objek wisata yang dilakukan secara serius dan terpadu dengan
travel agen dan promosi yang tepat sasaran.
Aku hanya melihat-lihat dan mengambil beberapa gambar, aku
tertarik mencoba makanan yang dijual. Pasti enak dingin-dingin begini makan
masakan berkuah yang panas dan pedas. Aku menghampiri satu perahu dan bertanya
apakah masakan tersebut dari ikan atau ayam. Penjual tersebut
menggangguk-anggukan kepalanya dengan menyakinkan dan memintaku duduk dibangku
dan meja kecil dekat perahunya. Seorang pelayan perempuan menghampiriku dan meminta
maaf kalau yang mereka jual adalah masakan yang tidak halal buatku. Oh
God..batal deh.
Aku terus berjalan mencari perahu yang menjual masakan ikan,
ayam atau daging sapi. Ada satu perahu yang menjual makanan sup, bubur dan mie.
Kali ini aku beruntung yang di jualnya ada lah udang dan ayam. Aku bingung mau
memesan makanan apa, karena penjualnya sama sekali tidak bisa berbahasa
inggris. Menu masakan yang ditulis pada triplek pun menggunakan tulisan huruf
Thailand. kuperhatikan seorang bapak-bapak memesan makanan nasi, ayam dan
sayur. Aku pun meminta penjualnya membuatkan ku masakan seperti yang dipesan.
Masakannya lumayan enak, tetapi yang kuinginkan masakan sup berkuah panas
dengan sayur segar. Tiba-tiba ada seorang ibu yang memesan makanan, dan penjual
membuatkannya semacam sup sayur. Wah kebetulan nih, sekali lagi aku meminta
penjual membuatkan aku sup seperti yang barusan dibuatnya. Sup panas dan
pedaspun kunikmati dengan nikmatnya. Aku membayar 50 Bath untuk nasi dan sup
yang nikmat.
Perahu penjual makanan |
Entah Apa nama makanannya |
SUP YAMMY |
Aku melihat ada penjual es krim yang menggunakan batok
kelapa sebagai mangkoknya. Aku memperhatikan caranya menyajikan es krim. Kelapa
muda yang hanya tinggal batoknya di belah menjadi 2, dan air kelapa di tampung
dalam suatu tempat. Daging kelapa muda dikerok dan diletakan pada salah satu
batok kelapa, 3 cup es krim diletakan di atas serutan daging kelapa kemudian
diatasnya ditaburi kacang goreng yang renyah. Daging kelapa muda, eskrim rasa
kelapa dan kacang goreng, paduan yang mantab dan segar, harganya hanya 30 Bath.
PERAHU PENJUAL ES KRIM KELAPA |
ES KRIM KELAPA MUDA |
Aku merasa sudah cukup menjelajahi pesar terapung ini.
Seperti penjelasan guide sebelumnya bahwa dalam 1.5 jam kami harus berkumpul di
tempat semula untuk melanjutkan tour dengan menggunakan boat menyusuri
kanal-kanal yang melintasi pemukiman penduduk. Boat yang digunakan adalah
longboat, sehingga cukup menampung banyak penumpang. Syukurnya boat ini
mempunyai atap sehingga penumpang tidak basah kehujanan. Dari perjalanan boat
ini kita dapat melihat aktivitas penduduk yang tinggal diatas rawa yang
sepertinya tidak pernah kering. Kok bisa ya mereka merasa nyaman hidup diatas rawa, pasti banyak
nyamuk belum lagi ada ular atau buaya..hiyaaaa.
RUMAH DI ATAS RAWA |
Sampai di akhir tujuan kami singgah di sebuah restoran
terapung, tempat makan siang. Karena aku ikut paket yang tidak termasuk makan
siang maka aku langsung diarahkan untuk menuju mini van yang akan membawaku
kembali ke Bangkok.
Komentar
Posting Komentar