Pagi ini aku sudah siap untuk berpetualang. Aku turun ke
lantai bawah untuk mengatur perjalananku, kebetulan disini juga ada travel agen
jadi aku tidak perlu repot-repot lagi. Tadi malam yang menerimaku adalah
seorang cowok yang sangat ramah, sekarang sang ibu yang stand by di balik meja,
dan terlihat serius didepan computer. Aku segera mengenalkan diri, ibu dengan
ramah melayani keperluanku. Aku memesan transport mini van untuk ke airport
sesuai dengan jadwal kepulangan ku ke Indonesia, harga tiketnya 150 Bath. Aku
juga mendaftar paket one day tour ke Phi phi island untuk jadwal besok. Pada
brosur yang ada disitu tertulis paket tour tersebut seharga 1,500 Bath / orang.
Ibu yang baik hati tersebut memberikanku harga persahabatan sebesar 900 Bath,
wah aku sudah bersorak didalam hati. Aku coba menawar lagi seharga 700
bath..akhirnya dia setuju dengan harga 800 Bath.*coba bandingkan dengan tawaran
agen travel saat diperjalanan dari bandara tadi malam..2.500 bath vs 800
bath..bener-bener perampokan tuh*. Aku juga menyerahkan pakaian kotorku untuk
di laundry dengan harga 50 Bath / kg.
Aku menyewa motor matic dengan harga 150 Bath / 24 jam
*jaminan pasporku disimpan sama ibu*, dengan bahan bakar harus sama posisi
seperti saat aku belum menggunakannya. Dari keterangan ibu bahwa SIM Indonesia
juga berlaku di Thailand, peraturannya asalkan punya lisence tidak perduli
lisence tersebut berasal dari negara manapun. Wah senangnya aku hahaha. Ibu
memberikanku peta phuket sebagi panduan untuk ku saat naik motor, dia juga
menunjukkan dimana aku bisa mengisi bensin. Sudah beres urusan ku
sekarang…everything under control.
Aku mengendarai motor matic kearah pantai Patong, wah masih
sepi ternyata..ngga ada kehidupan sepagi ini di pantai. Aku hanya melintas
dipantai ini melaju mengikuti petunjuk ibu untuk menemukan pom bensin. Setelah
mengisi full bensin, aku berputar-putar mencari tempat untuk sarapan. Ada satu
kedai yang penjualnya berkerudung, dari pengamatanku yang hanya selintas saja
ternyata banyak orang muslim yang tinggal di patong. Aku memasuki kedai
tersebut dan memesan satu piring nasi kuning dan teh panas. Nasi kuningnya
terlalu berbumbu dan lauk rempelo hatinya terasa hambar, not my taste.
Kembali kepenginapan aku bertemu dengan anak cowok si ibu
yang kemudian aku panggil Kokoh. Kokoh menanyakan rencanaku hari ini, aku
bilang aku mau mengunjungi pantai-pantai dengan naik motor. Kokoh
menertawakanku..emang bisa sendiri. Bisa dong..paling resikonya nyasar,
tersesat alias get lost. And you know what?..apa karena hari ini adalah hari
keberuntunganku? atau emang si kokoh sedang tidak ada kerjaan? dia menawarkan
untuk menemaniku naik motor menyusuri pantai ke pantai full day. Sekali lagi
..what a life. Semoga hari ini cerah, karena dari cerita kokoh, sebelum aku
datang Phuket selalu hujan 3 hari berturut-turut.
Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Kharon Beach.
Pantainya bersih dan pemandangannya tidak mengecewakan. Banyak burung Jalak
tinggal di pohon-pohon cemara dan berani mendekati aku, suara kicauannya sangat
nyaman didengarkan. Coba kalau di Indonesia..pasti habis tuh burung diburu
untuk di jual. Banyak orang berselancar di pantai ini, karena ombaknya cukup memadai
untuk melakukan surfing. Aku beristirahat sebentar di pantai ini sambil
berjalan-jalan di pasir putihnya. Kalau main ke pantai sangat jarang aku mau
bermain air, hanya pernah saat berenang di Pantai Ujung Pandaran – diwilayah
Seruyan Kalteng dan Pantai Pangandaran di Jawa Barat.
KHARON BEACH |
BUKAN ANAK PANTAI |
Kota Kharon Beach sangat cantik, aku agak menyesal kenapa
aku tidak tinggal di daerah Kharon Beach. Pantainya terbuka sampai terlihat di
Jalan Raya tidak seperti pantai patong yang tertutup oleh resort.
Pantai selanjutnya adalah Kata Beach, pantai ini ramai
sekali dengan wisatawan yang berjemur untuk mendapatkan warna kulit kecoklatan
yang esotic. Kali ini aku hanya duduk di atas talud penahan ombak pantai yang
teduh dinaungi oleh tanaman jenis pandan-pandanan sambil menikmati mangga muda
yang asem dan pedas. Matahari menyengat sangat terik dan aku kagum dengan orang
bule yang dengan santainya tengkurap berjemur menentang matahari, sedangkan
mukaku sudah terlihat gosong walaupun tanpa berjemur..*sudah bawaan orok
kaleee.*
KATA BEACH |
Perjalanan kami teruskan ke Pantai Nai Harn. Pantai ini
terletak agak jauh dari pemukiman hanya resort mahal yang berada di lereng
tebing yang dekat dengan pantai. Di kejauhan aku melihat ada kincir angin
raksasa yang berdiri angkuh diatas bukit. Kokoh menjelaskan bahwa itu adalah
kincir angin yang membangkitkan tenaga listrik sebagai alternative energy.
Disana juga terdapat view point di tebing Phromthep lokasi paling bagus untuk
menikmati sunset, bila di lihat di Peta tebing Phromthep terletak diujung pulau
Phuket sebelah selatan. Ayo kita ke sana…
NAI HARN BEACH |
KINCIR ANGIN DIATAS BUKIT |
Setelah berputar-putar dan pakai acara nyasar sampailah kami
di Phromthep. Kincir angin raksasa berdiri angkuh di ujung puncak bukit. Angin
di atas tebing ini sangat kencang. Pemandangan laut biru dan tebing hijau..wow,
memang pantas tempat ini di beri label view point. Sayangnya saat ini tengah
hari bolong bukan saat sunset.
TEBING HIJAU & LAUT BIRU |
ONE SHOOT |
Perut lapar dan kepanasan kami pun mencari tempat makan, aku
membayangkan alangkah nyamannya panas begini minum jus buah segar.
Berputar-putar tapi tidak bertemu juga dengan kedai yang ada menjual jus buah
segar. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti di suatu kedai sederhana
sayangnya jus buah segar hanya mimpi karena yang ada cuman air es saja. Setelah
makan kami ingin melanjutkan perjalanan kembali, kokoh menanyakan mana map yang
kamu pegang tadi? Map? Oh iya mungkin di tas ransel ku. Ternyata tidak ada..oh
mungkin di simpan di motor..juga tidak ada. Peta ku hilang entah dimana.Mungkin
tercecer saat aku di Phromthep, atau di pantai Nai Harn. Aku benar-benar blank
hilang ingatan dimana terakhir kali aku memegang peta itu. Tapi kan aku pergi
bersama kokoh pasti akan aman karena dia tahu daerahnya sendiri. Kokoh tertawa
ngakak..sejujurnya aku tidak tahu daerah sini. Aku mau menemanimu keliling pantai
ke pantai karena aku juga belum pernah melakukannya. Oh dear..Tanpa peta kami
hilang arah. Aku punya ide untuk kembali kearah Phromthep karena aku sempat
melihat satu travel agen di pinggir jalan, pasti mereka mempunyai peta Phuket.
Good idea..dan benar saja Peta Phuket pun bisa kudapatkan kembali di travel
agen itu, meskipun kondisinya sudah mulai robek2 karena peta bekas, dan peta
ini hanya tinggal satu-satunya.
Perjalanan dilanjutkan ke Phuket Town, wah hujan turun. Kami
berteduh di King Rama IX Park, taman ini lumayan luas dan terdapat fasilitas
olah raga seperti yang sering kita jumpai di tempat fitness, ada treadmill, dan
lainnya *sorry aku tidak tahu nama-nama peralatan finess* kalau di tempat
fitness kita harus membayar iuran anggota tapi kalau di taman ini siapa saja
boleh menggunakannya dan gratis. Belakangan aku baru tahu ternyata semua taman
di Phuket selalu dilengkapi dengan fasilitas peralatan fitness..mantabs kan??.
FITNESS GRATIS DI TAMAN |
Aku memutuskan untuk kembali ke penginapan karena hari sudah
sore, masih ada beberapa pantai yang terletak dibagian utara Phuket Island yang
belum sempat dikunjungi hari ini. Kalau masih ada waktu aku akan menyusuri
pantai-pantai tersebut.
BACK TO PATONG |
Komentar
Posting Komentar