Setelah menyelesaikan tugas internal audit di suatu kebun
sawit di di pelosok Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, aku dan Denie melanjutkan perjalanan ke Kuching – Sarawak Malaysia.
Atas kebaikan hati Manager Kebun kami diantar dengan mobil sampai ke Arok
(wilayah Indonesia di perbatasan dengan Malaysia).
Jalur yang kami tempuh adalah jalur darat melalui jalan
kebun kelapa sawit dengan kondisi medan turun naik bukit dan jalan yang tidak
jelas antara jalan ataukah track motor cross. Beberapa kali aku sport jantung
dan berdoa panjang kali lebar saat melewati jembatan minimalis atau kubangan
yang nggak jelas dasarnya.
Akhirnya kami pun sampailah di perbatasan Indonesia –
Malaysia. Kami harus mengisi formulir di bagian imigrasi Arok. Kantor imigrasi
perbatasan ini sangat sepi dengan kantor segede museum tapi pegawainya hanya
beberapa orang saja.
Selesai urusan isi mengisi formulir dan paspor pun sudah di
chop kami berjalan kaki melintasi batas dua negara. Denie dengan koper segede
gaban terseok-seok berjalan di belakangku, lumayan jauh kami berjalan di tengah
siang bolong dan panas terik matahari.
Sampai di imigrasi Biawak kami pun menjalani proses
pemeriksaan. Ada tulisan di pasang di papan pengumuman “pengisian borang tidak
dikenakan biaya” tetapi petugas yang kulihat masih seperti anak SMA meminta
bayaran RM 2 / orang..*Nggak di Indonesia nggak di Malaysia praktek pungli
jalan terus*
Sekali lagi aku mengalami kejadian yang membuat hati nurani
ku hancur berkeping-keping. Setiap pengecekan paspor petugas imigrasi selalu
menganggap aku TKI. Supir mobil sewaan yang menungguku *orang china* dikiranya
calon majikan ku di Malaysia.
“Awak mau kerja sama die kah?” petugas imigrasi yang sok
tau..
“Enak aja lu ngomong gitu, aku yang sewa mobilnya..” aku
jawab lebih sok lagi
“Benar kah?” Petugas imigrasi seperti meyakinkan dirinya
sendiri.
“Whatever lah pak” aku pun segera menuju mobil diikuti oleh
Denie yang tersenyum-senyum mengejekku. “tampang TKI mu tidak bisa
disembunyikan ka..”
Kami pun berangkat menuju ke Kuching….
Sampai di kuching aku harus membayar sewa mobil sebesar RM
200, karena di perbatasan biawak tidak ada angkutan umum..mahal ya?
Hiks..hiks..
Aku menginap di “River Inn” dengan harga kamar RM 70/ malam
aku bayar untuk 2 malam. Yang bikin aku dan Denie kaget saat masuk kamar
adalah…poster Rhoma Irama versi jadul terpampang tepat diatas bagian kepala
tempat tidurku...Jauh-jauh ke Kuching mendaki gunung menuruni lembah eh taunya
bertemu dengan Bang Haji Rhoma hahahaha…aku langsung minta foto bareng Bang
Haji.
FOTO BARENG BANG HAJI |
Setelah mandi kami pun segera memanfaatkan waktu sore yang
cerah untuk melihat-lihat sekitaran. Aku membeli no SIM Card Digi biar bisa
komunikasi dengan semua fans. Setelah itu aku dan Denie berjalan kearah tepi
sungai yang nama kerennya “water front”. Menyenangkan berjalan-jalan
disepanjang water front, view sungai dan sunset yang menghilang diseberang
sungai, banyak booth yang menjual makanan dan minuman juga ada satu gerombolan
penjual aksesoris yang berkumpul dibawah tenda. Aku tergoda untuk membeli 1
kalung berliontin mutiara, 1 gelang Kristal dan 1 bros untuk kerudungku. Water
front menjadi tempat nongkrong favoritku selama di Kuching. Mau membeli
oleh-oleh khas Kuching? Tinggal menyeberang jalan saja, terdapat jejeran toko
souvenir yang menggoda untuk para banci shopping.
WATER FRONT AFTER SUN SET |
KAPAL PESIAR |
Denie ribut pengen nyari ATM karena sejak di Sambas dia
belum bisa menukar uang ringgit.Sambil keluar masuk toko souvenir *aseli hanya
melihat-lihat saja, karena harganya lumayan mahal* kami mencari ATM. Sudah
lumayan jauh berjalan kaki belum juga bertemu dengan ATM yang dicari.Akhirnya
setelah habis blok jejeran toko-toko, ketemu deh dengan ATM UOB . Denie pun
bisa mengambil uang ringgit dengan menggunakan ATM.
Setelah makan malam yang kurang enak tapi harganya lumayan
mahal *penyesalan tiada akhir* aku dan denie sepakat untuk nonton “Happy Meet”
film animasi kehidupan pingguin yang unyu-unyu. Filmnya 3 D tapi karena tidak
pake kacamata 3D, nggak dapat deh efek 3D nya.
Nongkrong di water front, window shopping di toko-toko
souvenir, makan dan nonton ..semua aktivitas itu ada di lokasi yang berdekatan
dengan penginapan kami..hanya dengan modal kaki yang kuat berjalan jauh kami
bisa menikmati semua itu..really awesome.
Sampai di penginapan sudah tengah malam, kaki terasa
pegal-pegal…Bang Haji Rhoma…saatnya kita tidur, bangunkan aku besok pagi-pagi
ya..gud nait..have a nice dream dan jangan B e g a d a n g.
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
BalasHapusSaya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya dan beliau juga membantu untuk melariskan usaha/dagangan saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) atau anda yg punya usaha ingin melancarkan usaha anda jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...