Bangun pagi…
Pagi yang basah, rupanya tadi malam turun hujan. Bener-bener
nggak nyadar soalnya aku terlalu capek setelah perjalanan darat yang
mendebarkan dan jalan kaki dari sore sampe tengah malam.
Hari ini aku pengen ke pasar tradisional. Ada satu acara di
teve yang menceritakan perjalanan seorang cowok yang bertualang dari pasar ke
pasar. Filosofi nya, kalau kamu mau mempelajari budaya dan keunikan suatu
daerah pergilah ke pasar jadi cocoklah ya karena aku juga paling senang
jalan-jalan ke pasar. Aku bertanya kepada resepsionis hotel bagaimana caranya
aku bisa ke pasar? Oh jalan kaki aja, kearah water front trus kamu jalan sampe
ujungnya, nyebranglah jalan nah disitulah pasarnya.
Oh good..ayo jalan kaki lagi.
Water front masih sepi..kesempatan nih foto2 dulu mumpung
gak ada yang liat hahahaha..Ada papan promosi untuk mengikuti tour kapal pesiar
menjelajahi sungai, tetapi tiketnya lumayan mahal RM 60 nggak tertarik
hehehe..soalnya nggak punya budget.
Akhirnya kamipun sampai di bagian ujung waterfront. Banyak
orang berkumpul di situ, semuanya memakai kaos berwarna hijau.Kayak2nya mereka
mau mengadakan acara jalan santai. Kumpulan orang-orang ini cukup membuat macet
perempatan.
Tujuan kami saat ini adalah mencari sarapan yang enak karena
penyesalan semalam menyantap makan malam yang terlalu biasa. Kami menemukan
penjual pancake dan jagung, aku pencinta pancake klop dengan Denie pencinta
jagung.
Pancake butter susu plus 1 cup jagung keju dan 1 cup coke di pagi hari..*aku tidak pernah mengijinkan diriku sendiri untuk minum coke pagi2 sebelum masuk makanan lain* tapi saat ini pengecualian..mari minum coke buat sarapan hahaha..
KEDAI PANCAKE & JAGUNG |
Pancake butter susu plus 1 cup jagung keju dan 1 cup coke di pagi hari..*aku tidak pernah mengijinkan diriku sendiri untuk minum coke pagi2 sebelum masuk makanan lain* tapi saat ini pengecualian..mari minum coke buat sarapan hahaha..
Kami duduk di taman sambil menikmati sarapan dan pemandangan
sungai di pagi hari..sungguh menyenangkan. Wow..ternyata kenyang juga
menghabiskan makanan enak ini..yummy dan puas banget.
Pasar we are coming,,
Kami bergerilya di pasar yang menjual garment. Rencana kami
adalah belanja kaos khas kuching untuk oleh-oleh team mission impossible ku.
Harga kaos di pasar ini jauh lebih murah dibandingkan dengan kas yang di jual
di toko-toko souvenir didekat water front. Jadilah kami membeli beberapa kaos
sesuai dengan ukuran dan warna favo nya teman-temanku. Peraturan tidak tertulis
diantara kami adalah siapa saja yang berkesempatan cuti atau liburan harus
memawa oleh-oleh kaos khas daerah yang dikunjungi.
TERINGAT PASAR SUBUH DI SAMPIT |
Setelah beres urusan beli kaos, kami pun berjalan seputaran
pasar. Mencoba beberapa jajanan dan minuman seharga RM 1. Aku dan Denie selalu
tertawa geli kalau melihat tulisan nama toko atau signboard yang lucu, ada nama
gedung : “Jinah Building” *pasti otak parno mu berpikiran yang sama seperti aku
kan? Hehehe* ada juga tulisan di sebuah toko cat “Pengedar Cat Nippon” *macam
pengedar narkoba aja* ada lagi tulisan “Klinik pergigian rakyat” banyak deh
tulisan-tulisan lucu lainnya.
Kami singgah disatu toko souvenir yang unik karena
bangunannya terkesan tua dan kuno. Toko ini dikelola oleh sepasang suami istri
yang cantik dan ganteng. Denie masih penasaran mencari kaos bergambar kuching
berwarna pink, kucingnya harus imut dan bergaya centil *ada-ada aja..
permintaan siapa tuh ya? Nyusahin orang aja hehehe*
Aku membeli satu gelang manik yang di padu dengan bola-bola
dari keramik China, sangat unik. Sang istri bilang kalau gelang ini adalah
buatan tangan dari neneknya sendiri dan hanya dibuat 1 aja nggak ada yang sama,
sekarang neneknya sdh tidak ada lagi..tidak ada lagi yang bisa membuat
aksesoris manik-manik. Aku membelinya karena ada history dan keunikannya.
(bermula dengan gelang manik-manik ini lah kemudian aku menjadi tertarik untuk
membuat sendiri aksesoris dari manik-manik). Denie membeli 1 topi cow boy, mana
nih kudanya..kerena bentuknya yang tidak bisa dilipat dan gak muat di masukakan
ke kopernya maka Denie harus rela memakai topi itu kemana pun dia pergi..hehehe
cow boy nyungsep.
HUNTING PERNAK PERNIK |
COW BOY DENIE |
Hari sudah beranjak siang dan perut pun sudah mulai
berontak, aku mengajak Denie mencari makan. Ada kedai Laksa yang penuh dengan
pengunjung. Aku pun tertarik untuk mencoba laksa ala Kuching. Ternyata kami
tidak beruntung, tidak ada lagi laksa yang tersisa alias ludes.
Aku ingat kami tadi melalui restoran KFC, aku jadi pengen
makan ayam goreng KFC dan setahu ku pasti ada yang beda disetiap restoran KFC
di suatu Negara. Restoran KFC ini namanya KFC Saujana. Wuih full pengunjung
karena memang sekarang tepat saatnya waktu makan siang. Aku meminta Denie
mencari tempat duduk, dan aku yang akan mengantri untuk order pesanan. Hmmm,
nasinya ternyata nasi lemak. Awalnya aku mengantri dengan santai sambil melihat
gambar-gambar menu yang dipajang didepan mata meja order. Kenapa didepan sana
tidak ada suara alias sunyi senyap? Biasanya kan setiap restoran KFC selalu
berisik oleh celotehan waiters melayani pesanan pembeli, atau menawarkan menu
tambahan. Semakin aku amati semakin aku dibuat tercengang, you know what?
Waiters yang melayani orderan dan pelanggan yang memilih menu keduanya
menggunakan bahasa isyarat. Dibalik meja order terdapat dapur yang super sibuk
tetapi sama juga sunyi senyam tidak ada suara, ternyata semua pekerjanya adalah
tuna wicara. Wah aku sangat terkesan sekali dengan restoran KFC satu ini.
Mungkin ini adalah project CSR dari KFC yang memberdayakan orang dengan
kebutuhan khusus. Sebenarnya kalau dipikirkan tidak masuk akal bisnis restoran
seperti ini dijalankan oleh orang-orang tuna wicara karena sangat dituntut
untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan. KFC Saujana mematahkan teoriku,
mereka memasang gambar menu di atas meja order. Waiters menggerakkan tangannya
untuk meminta pelanggan memilih mana menu yang diinginkan, dan pelanggan akan
menunjuk menu yang dipilih setelah itu waiters akan menawarkan menu lainnya
dengan isyarat menunjukkan gambar menu lain pelanggan hanya tinggal menggeleng
dan mengangguk tanda setuju atau tidak.Dengan bantuan mesin hitung waiters
mempersilahkan kita membayar sebanyak yang angka yang tertera di monitor kecil
mesin hitung. Selama mengantri aku memperhatikan kegiatan mereka, dan situasi
di restoran ini. Hanya ada 1 staff cewek yang bisa bicara mungkin dia adalah
supervisor mereka. Sang supervisor inilah yang melayani komplain pelanggan atau
pemesanan melalui telpon. Aku melihat gambar-gambar yang mengililingi seluruh
dinding ruangan dan baru aku sadari ada gambar tangan dan jari yang menggambarkan
bahasa isyarat per huruf dari A – Z.
KFC SAUDJANA & DENIE |
GAMBAR PANDUAN BAHASA ISYARAT |
Setelah aku menyelesaikan pembayaran menu yang kupilih, aku
segera mencari Denie. Aku langsung menodongnya dengan pertanyaan, tahukan kamu
De? Waiters di sini semuanya tunawicara..Denie melongo tidak percaya…hahahaha.
Setelah menghabiskan ayam goreng KFC dan nasi lemak aku
mengajak Denie untuk menyusuri toko souvenir. Aku ingin membeli kaos yang tadi
malam aku lihat, kaos itu lebih bagus dan memang harganya lebih mahal.tidak
apalah kan buat seseorang ...
Setelah mendapatkan kaos yang aku inginkan kembali kami
berjalan menuju water front. Bener-benar menyenangkan duduk-duduk disini. Kami
melihat peta kota kuching yang kami cari di 7 eleven, eh ketemunya di sini
dipajang segede gaban di ujung water front. Oh ternyata ada pasar weekend,
pengen deh aku menangis bombay karena nggak tau keberadaan pasar itu. Sekarang
sudah pukul 15.00. pasti pasar itu sudah bubar. Trus adalagi musium, kalau dari
peta lokasinya tidak jauh dari penginapan bisa dengan jalan kaki besok pagi
masih ada waktu pergi ke musium sebelum kami terbang ke Kota Kinabalu.
Komentar
Posting Komentar