Setelah menghabiskan week end yang seru di Kuching, hari ini
kami melanjutkan perjalanan ke Kota Kinabalu nama gaulnya KK. Penerbangan
dengan Air Asia pada pukul 13.30 waktu Malaysia. Jam 11 kami sudah bergerak ke
bandara dengan menggunakan taxi. Sambil melihat-lihat sebagian kota Kuching
yang belum kami lihat selama 2 hari ini. Kota Kuching bersih, teratur dan
tertata rapi. Rasanya aku akan betah apabila tinggal di Kuching.
PORTER SETIA KU " COWBOY DENIE" |
TERTARIK DENGAN IRON MASK? |
BERGAYA DI KUCHING INTERNATIONAL AIRPORT |
Setelah naik taxi selama kurang lebih 25 menit sampailah
kami di lapangan terbang *Bahasa Malaysia untuk bandara* Kuching International Air Port adalah bandara
yang besar dan cantik. Penuh dengan hiasan interior khas Natal, karena saat itu
akhir November warna-warni merah mendominasi dekorasi Bandara. Lagi-lagi disini
aku menemukan kata2 yang lucu pada sign board dan reklame informasi.
KATA YANG TAK BIASA |
Kenapa kami harus ke KK? Aku, Denie dan beberapa teman dari
perusahaan tempatku bekerja menghadiri pertemuan tahunan seluruh anggota RSPO
(Sertifikasi khusus untuk produk CPO). Pertemuan kali ini ada lah yang ke 9,
dikenal dengan Roundtable 9 (RT 9). Aku sangat beruntung dapat mewakili
perusahaan dalam event ini, kalau ngga ada acara ginian aku nggak bakalan bisa
jalan-jalan ke Sabah dan Sarawak Malaysia secara gratisan.
Saat antri akan memasuki pesawat petugas darat Air Asia
memanggil penumpang yang mempunyai no kursi Hot Seat, no kursi yang dapat duduk
paling depan pesawat untuk terlebih dahulu memasuki pesawat. Aku baru
perhatikan boarding pass ku. Wah aku no 2B dan Denie no 2A kami duduk di kursi
Hot Seat. Dengan melenggang kangkung kami meninggalkan antrian yang panjang
untuk maju kebagian depan dan memperlihatkan boarding pass kami ke petugas yang
tersenyum manis dan mempersilahkan kami memasuki pesawat.
Didalam pesawat aku duduk di kursi tengah, telah ada satu
cowok yang duduk dekat jendela. Saat memperhatikan keberadaan cowok tersebut
aku dan Denie berpandangan sambil menahan ketawa, aku sangat tau seandainya
kami tidak menghargai cowok tersebut kami berdua sudah tertawa ngakak. Selama
ini aku hanya melihat figure seperti cowok itu di tv saat program dasyat
sehingga saat ketemu langsung dengan cowok yang berdandan, baju kaos ketat
warna ungu, sepatu kanvas warna ungu, kacamata plastik kayak kacamata hitam
cewek warna frame nya juga ungu, rambut model tertiup angin puyuh, jam tangan
bentuk love berwarna ungu, tas selempang genit berwarna ungu…trus aku nyeletuk
dengan menggunakan bahasa jawa “De, tebak yo aku wani bayar satus sewu yen CD
nek cah iki musti kolor ungu” dengan tanpa merasa berdosa Denie menjawab dengan
kencangnya “ Siapa Ka yang pake celana dalam warna Ungu” huaaaaa..aku sengaja
pake bahasa jawa biar si Alay ini nggak ngerti eh… Denie malah bicara
keras-keras dalam bahasa Indonesia. Si Alay sampe menoleh kearah kami. Tapi
syukurnya dia nggak konek dengan pembicaraan kami, si Alay masih asyik
mendengarkan musik dari HP nya yang berwarna ungu dan ada mainan boneka
pandanya sebesar tangan..hidup memang pilihan, dan pilihan nya dia untuk
menjalani hidupnya menjadi seorang Alay..kita nggak boleh syirik. Mungkin kalau
dia tau kami lagi ngomongin dia pasti dia akan bilang “Masalah buat elo”
hahahaha.
Akhirnya kami sampai di Bandara Kota Kinabalu. Bandaranya
tidak secantik Bandara di Kuching. Begitu banyak orang yang datang secara
bersamaan. Sehingga harus mengantri lama di petugas imigrasi. Ternyata bagi
warga negara Malaysia pun harus melalui pemeriksaan di Imigrasi, tetapi mereka
menggunakan KTP. Jadilah mesti harus sabar mengantri selama 1 jam untuk bisa
keluar bandara.Terdapat pamphlet ucapan selamat datang bagi peserta RT9 yang
dipasang di meja pemeriksaan imigrasi. Oh iya pasti semua partisipan akan
datang hari ini ke KK secara bersamaan. Pantasan bandara jadi sesak begini.
Di ruang kedatangan sudah menunggu team penjemput, mereka
team Sustainability dari Sabah. Ada Parthiban yang jadi penanggung jawab untuk
mengurus kami selama di Sabah. Juga ada Leo dan pak Indra dari team Sumatera Barat yang sudah datang terlebih
dahulu. Dengan menggunakan mobil mini van perusahaan kami pun berangkat menuju
Hotel Promonade tempat kami menginap selama acara RT9.
Komentar
Posting Komentar