HAMPIR MATI KE PULAU TIDUNG


Karena ada perubahan penerbanganku dari Pekan Baru ke Jakarta yang semula dalam itinerary  kembali ke Jakarta hari minggu pagi, tapi oleh Panitia Pelatihan diaturkan tiket pesawat dari PKU ke Jakarta malam minggu. Jadi lah aku di Jakarta menganggur 1 hari. Hari minggu di Jakarta, enaknya ngapain ya? belum ada rencana apa yang akan kulakukan. Mau ke puncak? Tapi kok kayaknya malas banget yach. Ke mall? Nggak banget deh. Ke pantai? Ini baru ide yang very good. Pulau Tidung di kepulauan seribu. Next Destination.

Mari kita bertanya kepada Mbah Google, ayo baca mantranya heheheh..ketik pulau Tidung..serching..tour ke pulau tidung, wisata murah ke Pulau Tidung, Jembatan Cinta di Pulau Tidung, main ke blog perjalanan para blogger yang sudah pernah ke Pulau Tidung ada yang bilang oke ada yang bilang biasa aja bahkan ada yang jujur banget bilang nggak asyik. Coba tengok budget nya…Rp. 620,000. Busyet mahal amat, oh ternyata pake nginap 2 malam, snorkling, banana boat, pesta ikan bakar. Buat aku itu nggak mungkin secara aku cuma punya waktu 1 hari. Mari kita lihat gimana cara kere nya.

Pergilah ke Pelabuhan Muara Angke, naiklah kapal penumpang yang menuju ke Pulau Tidung pada pukul 7 pagi, bayarlah Rp. 30,000/orang. Nikmatilah di ayun-ayun gelombang laut selama 2 jam. Setelah nyampe silahkan mengeksplor seisi pulau. Kembali ke Jakarta pukul 1 siang, bayar lagi Rp. 30,000,- sampai di Jakarta sekitar pukul 3 sore. Total biaya ama makan sekitar seratus ribuan..kayaknya oke juga untuk melewatkan hari mingguku.

Hari minggu yang di nantikan pun tiba. Mata masih mengantuk kurang tidur karena aku baru nyampe hotel pukul 22.30 dan harus bangun pagi2 agar bisa sampai di Muara Angke sebelum jam 7. Aku sempat mengajak bos ku pergi, tapi dia bilang “No thanks” bosku anak mall bukan anak pulau hehehe.

Sampai di Muara Angke hari masih pagi benar. Aku duduk2 di pinggir dermaga, minum kopi susu panas dan memperhatikan aktivitas nelayan yang sedang bongkar muat ikan. Ikan diangkut dengan kotak2 besar, ditimbang dan dibawa dengan troli dari gerobak kayu panjang. Iseng aku ngobrol ama nelayan yang lagi ngantri untuk menimbang ikannya.

AKTIVITAS BONGKAR MUAT IKAN DI MUARA ANGKE
 “ Ikan apa ini pak?”
“Ikan mata belok”.
“Ikan mata sipitnya gak ada ya pak”
“ Ikan mata sipitnya lagi liburan mbak, makanya nggak masuk kelas”
“oh jadi bapak nangkap ikannya di sekolahan ikan ya?”
“ Yuuuk”
 “Pantasan dapat ikannya banyak…hehehe”

IKAN MATA BELOK
Kapal yang mengangkut penumpang ke Pulau Tidung telah stand by menanti penumpang. Aku memilih bagian dek atas yang terbuka tetapi masih ada terpal penutup atapnya.

ON THE BOAT

 Ada serombongan anak alay yang berlibur, bawa koper segede gaban..helooo, mau main ke pulau ?? yang bener aja. Ada juga serombongan cowok-cowok, kali ini badannya yang segeda gaban, besar2 dan perutnya kompak buncit semua.  Ada satu anggotanya duduk tepat didepanku, dandanan boleh macho tapi pas keluarin HP nya yang iklan Cherry Bell warna putih dan pink..tolong lah yee. Pas mau nyampe di Pulau Tidung salah seorang dari mereka naik ke bagian atap kapal, membentangkan poster yang tulisannya penuh dengan bunga, secara mereka adalah genk bapak-bapak nggak matching banget sama posternya yang girly abis. Aku nggak nahan untuk tidak komen, hahaha ketahuan itu pasti kerjaannya agen travel yang mengatur perjalanan mereka.

POSTER BUNGA-BUNGA


Perjalanan kapal ke pulau Tidung aman-aman saja. Agak bergoyang oleh gelombang tapi its oke, ada 2 ibu2 yang pucat dan muntah2. Untungnya aku sudah terbiasa dengan kapal laut, sejak dulu aku bolak balik dari pulau Kalimantan ke pulau jawa dengan kapal laut *masa2 kere sebagai mahasiswa*
Pulau Tidung sudah didepan mata, dari kapal sudah terlihat jembatan cinta yang menghubungkan Tidung kecil dan Tidung Besar.

PULAU TIDUNG

Air laut berwarna hijau toska, tapi pantainya kok nggak landai yah?
Sampai di dermaga pulau Tidung terlihat keramaian wisatawan yang berkumpul bersama rombongannya masing-masing. Entah baru saja sampai ataukah mau kembali ke Jakarta. Karena waktuku tidak banyak jadi aku langsung mencari penyewaan sepeda, kayaknya lebih asyik naik sepeda daripada jalan kaki ditengah terik matahari.

HERE I'AM

Ada beberapa tempat penyewaan sepeda, sayangnya sepeda yang tersedia sepertinya kurang terawat dan tidak terlalu nyaman di gowes. Aku memilih sepeda warna merah dengan keranjang didepan dan membayar Rp. 10,000,- sampai dengan tengah hari nanti. Aku menggowes sepeda merah menuju kearah jembatan cinta dibagian ujung Pulau Tidung Besar.  Matahari bersinar terik tetapi sepanjang jalan menuju jembatan cinta banyak pepohonan rindang yang menaungi jalan setapak.

WELCOME TO JEMBATAN CINTA
JEMBATAN PUTUS CINTA
Jembatan cinta kondisinya saat ini sangat tidak terawat, kayu-kayu badan jembatan lapuk dan di perbaiki seadanya. Aku berjalan sangat hati-hati meniti kayu-kayu lapuk takut terperosok dan nyempulung ke laut.

BANANA BOAT

Banyak wisatawan yang bergiliran menaiki banana boat, aku tidak tertarik naik banana boat karena pengalamanku sebelumnya di pantai Tanjung Kaluang ber-banana boat membuat seluruh badanku sakit karena berkali-kali dihempaskan oleh pemandunya ke laut terminum air asin dari mulut dah hidung dan itu sangat menyakitkan.

Melihat pemandangan laut biru luas dan merasakan angin laut yang berhembus kencang di wajahku membuat pikiranku lebih ringan, sejenak aku melupakan jadwal audit, lupa dengan tagihan-tagihan dan lupa dengan kamu..hehehehe.





Karena tadi pagi aku melewatkan sarapan di hotel dan hanya makan roti keju dan kopi susu, baru jam 11 perutku sudah keroncongan. Aku ingin ikan bakar..mari kita cari warung yang menjual ikan bakar. Hoiii..susahnya mencari ikan bakar, padahal ini pulau Tidung harusnya banyak ikan dong..malah warung yang jual bakso dan mie instant yang banyak. Hanya ada 1 warung yang menjual ikan bakar, akhirnya 


keinginanku makan ikan bakar dan cumi bakar di pulau Tidung terpenuhi juga. Ikan bakar di cocol sambel kecap yang pedasnya juara dunia karena aku dengan suksesnya menelan cabe rawit dan nyangkut ditenggorokan. Hasilnya jangan ditanya, tenggorokanku terasa tercekik dan terbakar. Emaaaaak pedasnyeeee…


Selain ikan bakar dan cumi bakar aku juga membeli 6 bungkus otak-otak ikan, ya ampyun imut banget potongannya hanya sekali slep langsung enak hehehe, ini mah yang bikin gede ternyata bungkusnya doang. Untung enak rasanya kalau nggak berasa kerampokan karena harganya mahal, 1 bungkus Rp. 2,500.

Hoaaaa sudah pukul 12.30 sudah saatnya aku ke Pelabuhan untuk kembali ke Jakarta. Sambil menggowes sepeda aku melihat-lihat kekanan dan kekiri. Hampir semua rumah penduduk difungsikan menjadi home stay. Ada tulisan check in jam 11 check out jam 10..kejam amat jam 10 pagi sudah harus check out, kan kalau liburan masih enak2 nya tidur jam segitu. You know what? Bangunan yang paling megah di pulau Tidung adalah bangunan Puskesmas, gedung bertingkat dua dengan design minimalis..mantab euy.


Aku mengembalikan sepeda sewaan dan berjalan kaki kepelabuhan. Ada satu kapal yang sudah siap berangkat, aku langsung membeli tiket…eh masih ngantri membeli tiket kapalnya sudah kabur duluan. Terpaksa aku beli tiket untuk kapal yang selanjutnya, kemungkinan akan nunggu sampai 30 menit baru berangkat. Kali ini aku memilih duduk dibagian dalam kapal, karena bagian atas kapal bakalan bergoyang lebih kencang kalau ada gelombang.

Satu demi satu penumpang berdatangan memenuhi kapal, ada serombongan cewek-cewek sedang leyeh-leyeh dibagian lambung kapal. Aku memilih tempat yang dekat dengan pintu masuk, pikiran parnoku kalau kapal ini karam aku bisa dengan cepat terjun keluar kapal…amit2..jabang bayi.
Kapal pun berangkat, aku masih sempat mengambil beberapa foto Pulau Tidung dari atas kapal. Setelah itu aku mencari posisi enak untuk berbaring. Aku tidak perduli kalau aku berbaring dilantai kapal yang kotor, aku mengantuk dan ingin tidur biar tidak terasa bangun nanti sudah sampai Muara Angke.

Aku terbangun oleh karena badanku terasa basah oleh air yang merembes dari dinding  kapal. Oo..Oo ternyata gelombangnya besar. Kapal kayu ini seperti korek api kecil dimainkan gelombang di laut lepas. Gila..goyangannya keras banget, aku sampai merasa pusing dan tidak sanggup berdiri, bahkan untuk sekedar berpindah dari tempatku yang sudah basah karena kecipratan air laut yang menghantam kapal.

Kraaaak..kraaaak..kapal terdengar berderak keras saat menghantam gelombang. Aku sudah pasrah kalau memang kapal ini akan pecah atau tenggelam. Tiba2 salah seorang crew kapal masuk dan membagikan life vest kepada penumpang. Wah...beneran kejadian nih kapal mau tenggelam. Dengan kepala terasa berputar aku bangun dan memasang life vest, bahkan untuk mengencangkan talinya pun aku sudah tidak sanggup. Dengan pelampung melekat di tubuhku aku kembali berbaring meratakan tubuh dengan lantai dan mencoba mengalihkan pikiran dari goyangan keras kapal. Kami pasti akan selamat…kapal ini pasti akan sampai di Muara Angke..hanya masalah waktu saja..suatu saat pasti akan sampai..selamat..selamat..selamatkan lah kami ya Tuhan.

Waktu terasa sangat lama..penumpang didekatku bergantian jackpot memuntahkan isi perutnya. Aku tidak merasa mual sama sekali tapi kepalaku pusing karena goyangan kapal. Kapan sampainya nih kapal? Setiap kapal terasa miring aku berteriak ketakutan, saking miringnya kapal aku sampai bergeser tertumpuk dengan penumpang lainnya yang berada diseberangku. Tidak pernah aku merasakan ketakutan seperti ini. Kembali aku mengatur pikiran mencoba tenang dan mengalihkan perhatian dari goyangan kapal. Aku mengingat-ingat kejadian yang menyenangkan, aku membayangkan bertemu dengan kamu..aku ingin bertemu sebelum aku mati..lebaaaaay.

Badai pasti berlalu, dan setiap perjalanan pasti ada ujungnya. Badanku digoyang-goyang oleh cewek manis yang terbaring di sebelahku..sudah sampai katanya. Finally setelah 3.5 jam di amuk gelombang, terima kasih Tuhan aku masih hidup untuk bisa bertemu dengannya..
Saat aku merangkak keluar dari kapal , Pelabuhan Muara Angka didepan mataku  yang berbau busuk, becek, super kacau menjadi pelabuhan yang lebih indah dari pada Marina Bay di Singapore.



Komentar

  1. Nice.........
    Pulau Tidung merupakan salah satu tempat yang paling murah dan aman untuk liburan tur di Indonesia. Dapatkan terjangkau tur pakages untuk wisata pulau tidung, kunjungi dinotraveling.com untuk lebih jelasnya.

    BalasHapus

Posting Komentar