Safari Night



Pada itinerary aku melihat ada jadwal Safari Night dimulai pukul 9 malam. Safari night? Apa ya maksudnya? Apa kami akan bertualang di malam hari? Apa hiking ke gunung dimalam buta? Atau seperti saat aku masih sekolah dulu di gojlok malam-malam main ke kuburan? Begitulah kira-kira keparnoan ku melihat itinerary Safari Night. Ya sudah lah, ngapain juga pusing-pusing nanti toh pasti akan tau juga hehehehe.

Saat sarapan pagi aku pun bertanya kepada temanku, apa ya acara safari night? Oh itu ya..kita akan diajak melihat kehidupan satwa liar di kawasan konservasi Sabah Mas. Oh great, tapi kok malam-malam? Apa ya kelihatan? Nanti lah kamu akan mengalaminya sendiri. 

Malam harinya aku menunggu jam menunjukkan angka 9. Kantuk sudah menyerangku, mungkin karena aktivitas yang padat hari ini. Hei ayooo kita pergi ber “Safari Night” ria.
Kami naik mobil menuju kawasan konservasi, udara lumayan dingin dan lembab. Sampai di pondok entry point untuk memulai safari night. Wuih..ada kopi panas dan roti hangat sudah tersedia di meja. Ngupi-ngupi dulu ah..

Kami pun diatur untuk bergantian melakukan safari, karena mobil yang didesign khusus untuk safari hanya ada 1 mobil saja. Aku memaksa untuk masuk rombongan pertama dengan membooking tempat duduk paling depan, dalam hal paksa memaksa aku memang juaranya tidak ada yang bisa menolakku hahaha..kalau aku ikut rombongan ke 2 dijamin aku pasti akan tertidur dengan sukses di pondok ini. Secara aku paling tidak kuat menahan kantuk.

Dibagian depan seharusnya hanya untuk 3 orang, tapi karena aku mau didepan dan sikembar siam Rahul dan Parthiban tidak mau ngalah dan rela berdesakan dengan pak Wilton. Seharusnya kami semua keep silent biar satwa liar yang berada disekitar rute mobil tidak ketakutan dan kabur, tapi dasarnya Rahul dan Parthiban akan kena serangan stroke kalau dipaksa diam jadilah safari night yang harusnya hening tapi dibikin mereka menjadi seperti acara nonton bola bareng. Mereka berteriak dengan norak nya kalau melihat binantang yang terkena sorot lampu, sampai pakai keplok-keplok tangan dan suit-suitan..jadinya binatang2 pada ngacir ketakutan, tak terkatakan gondoknya diriku sama 2 orang super norak itu.
Cukup banyak binatang yang menampakan diri malam ini, ada kawanan banteng, kawanan rusa, kucing hutan, musang, babi hutan, landak, tupai dll. Sudah pukul 11 malam saat rombongan pertama sampai di pondok konservasi. Selanjutnya giliran rombongan ke 2, karena masih ada tempat yang kosong aku ikutan lagi. Tapi sayangnya kali ini tidak begitu banyak yang bisa dilihat, dan kurang seru karena tidak ada si kembar siam yang tidak bisa diam.
Musang lagi ada keperluan keluar malam

Komunitas Banteng lagi hanging out


Setelah kelar acara safari night aku jadi terinspirasi..acara ini cukup oke sebagai salah satu eco wisata. Coba seperti ini bisa diterapkan di area konservasi di kebun tempatku bekerja, pasti akan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar dan otomatis mereka juga akan turut mejaga area koservasi tersebut jadi akhirnya ada simbiosis yang saling menguntungkan antara masyarakat dan perusahaan. 
Waktu telah beranjak pagi pukul 1 dini hari, kami pun kembali ke guest house sambil tertidur di mobil. Pengalaman yang menyenangkan, terima kasih pak Simon Geh dan teman-teman di Sabah Mas.

Hoaaaaaaaa    

SAFARI NIGHT YANG SERU...

Komentar