Akibat Oneng, Dollar pun melayang



Hoaaa..masih mengantuk tapi aku harus bangun. Untungnya tadi malam Puti memaksa aku minum vitamin katanya biar badan fit dan seger. Kacrut ..2 ekor cowok bule ini ada lagi, masih tetep pake koloran. Aku gak pernah bertemu dengan mereka saat mereka sadar. Pagi-pagi kami meninggalkan hostel mereka masih ngorok, malam pas kami nyampe hostel mereka belum pulang. Jadi begitulah, aku gak sempat ngucapin selamat datang dan selamat tinggal kepada mereka.

Hari terakhir kami di hostel ini, nanti malam kami akan melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur. Aku segera berkemas mengepak ransel. Tidak banyak barang yang kubawa sehingga acara packing berlangsung tak lebih dari 10 menit. Puti masih bermalas-malasan di tempat tidur.Ternyata ada penghuni baru lagi di kamar ini. Satu cewek bule tidur ditingkat atas ranjang si India dan satu lagi cowok asia diseberang si India.

Aku ke dapur membawa mie instant untuk sarapan pagi ini. Kayaknya lebih asyik makan mie instant dari pada makan roti lagi. Cowok asia telah duduk di meja sarapan, eh ternyata dia cewek tomboy bukan cowok..astaga hampir salah tuduh tadi hahaha.

Akhirnya kami terlibat obrolan sambil cekakakan..namanya Kwan dia asli Bangkok Thailand tetapi saat ini Kwan belajar di Rusia *Keren ya, jauh amat sekolahnya* mengalirlah ceritanya kalau dia ke Singapore ini hanya modal nekat aja. Duitnya aja sekarang cuma tinggal SGD 20 saja, kalau hari ini dia gak dapat uang dia gak tahu mesti tidur dimana. Busyet ni anak kabur apa gimana?

Bel pintu berbunyi, pasti ada penghuni baru nih. Soalnya kalau penghuni hostel pasti sudah ada kunci pintu sendiri. Cewek bule yang sekamar dengan ku berjalan kearah pintu dan berbicara dengan tamu. Entah mengapa aku tiba-tiba tertarik untuk nimbrung ke pintu depan. Ternyata sang tamu tidak bisa membuka pintu. Jadilah aku yang turun untuk membuka kan pintu.  Ada 2 orang cowok berdiri di situ, aku langsung bisa menebaknya..Haaaaaaa kalian pasti orang Indonesia ya..

Namanya Danto dan Marco, aku memanggil Puti untuk diajak berkenalan dengan mereka. Kami pun langsung terlibat obrolan seru. Mereka seharusnya check in tadi malam, tapi karena pesawat mereka nyampe Singapore sudah jam 1 pagi dan karena peraturan di hostel wow yang tidak menerima check in lagi setelah pukul 12 malam jadinya mereka bergadang menunggu pagi di Merilion Bay. Nanti sore jam 3 mereka akan melanjutkan perjalanan ke Vietnam.

Kami pun sepakat untuk pergi bareng, tujuan kami Little India karena hari itu tanggal 15 Nopember 2012 bertepatan dengan hari Raya Deevapali. Sebelumnya aku mengurus check out dan mengambil uang devosit kami lumayan SGD 30 bisa buat shopping di Bugis Street. Aku meminta ijin kepada pengelola hostel untuk menitipkan barang-barang kami karena jadwal bis kami nanti malam. Untungnya si cewek ini baik hati dan meminta kami kembali pukul 6 sore karena dia akan pulang pukul 6 sore. Oke gak apa2 aja kami bisa istirahat sambil menunggu jadwal keberangkatan bis.
Ayo geng kita ke Litle India..

Di stasiun MRT suasana agak sepi karena hari ini adalah public holiday nya Singapore. Kami pun membeli ticket single trip untuk ke Little India. Harapan kami ke Little India adalah kami akan menemukan perayaan atau festival etnis India dalam merayakan hari Raya. Saat kami keluar dari kereta di stasiun India..wuiiiih. Pemandangan langsung berganti. Semua orang India, aku melongo-longo mencari seseorang. 

Puti    :   “ Hey Geng nyari siapa kamu”
Kaka  :   “Shahrukhan”
Puti    :   “@#$%^&**(()*.”




ketemu shahrukhan gadungan



Kami pun keluar dari stasiun MRT dengan tanpa tujuan, kami mengikuti jalan kemana arah keramaian. Ada satu jalan dimana sepanjang jalannya digantungi hiasan bertuliskan “Happy Deevapali”. Mana nih pestanya? Mana Festivalnya? Kami pun menyeberang jalan dan melihat belas-bekas pasar yang sudah dibereskan..whaaat? rupanya kami terlambat. Pesta sudah usai dan pasarpun sudah tutup, dan penonton pun kecewa *nangis sambil koprol*







Karena tidak ada object menarik yang layak untuk di santroni kami pun memutuskan untuk ke Bugis Street. Time to shopping now…
Marco dan Danto pamit untuk kembali ke Hostel dan siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke Bandara. Kami sempat bertukar nomor telpon siapa tahu nanti bisa jadi teman untuk backpackeran lagi.

Aku berniat membeli sepatu sneckers di Mall Bugis Juction berharap dapat sepetu bermerk yang lagi diskon. Keluar masuk toko sepatu, amboii..luar biasa harganya. Budget ku SGD 50 tidak cukup untuk mendapatkan sepatu. Akhirnya aku melupakan punya sepatu baru, aku hanya harus berhati-hati menggunakan sepatu sandal hitamku ini yang sekarang sudah mau belah menjadi dua agar bisa bertahan sampai akhir dari perjalanan ini.



CARI JALAN KE MUSTAFA CENTER

Selesai jalan-jalan di Bugis Street dan Bugis Juction kami pun lanjut ke Musthafa Center, Puti mau beli coklat untuk oleh-oleh. Puti beli coklat 1 tas, gila bener..buat siapa aja tuh Put. Kalau aku gak bakalan beli oleh-oleh, sangat merepotkan..alasan utamanya sih gak ada budget untuk oleh-oleh huaahahaha. Mustafa Center ini Supermarket serba ada, besarnya segede bagong yang lagi kembung.
Usai belanja rencananya kami akan meneruskan jalan-jalan ke Orchard Road, tapi karena sudah capek dan uang sudah habis kami pun memutuskan kembali ke hostel. Lumayan bisa numpang istirahat di ruang TV sambil nonton film China dan bergantian duduk di kursi pijat melemaskan kaki yang dipake jalan seharian.

Tiba-tiba Puti memintaku mengecek tiket busku, Puti masih meragukan waktu keberangkatan bus. 12.30 pm. Ya lah bener put jam 12.30 malam, kan pm itu malam. Puti pun langsung menjelaskan kalau 12 malam itu sudah menggunakan AM. Itu jam 12.30 Siang geng, harusnya kita naik bus siang tadi. Liat aja tuh geng tulisan dilarang nonton film setelah pukul 12 am, kata Puti sambil menunjuk tulisan peringatan yang dipasang tepat diatas TV. Aku langsung ngeles “ah salah tulis itu harusnya 12 pm bukan am” Puti lalu memanggil teman hostel yang kebetulan lewat didepan kami. Sebagai wasit yang melerai perdebatan kami, apa katanya? Iya ini benaran jam 12.30 siang. DANG …jedor-jedor. Kami ketinggalan bus. Sudah berangkat dong busnya, ini sudah jam 8 malam..

Puti langsung teriak “Mangkenye ya geng, sok cantik sih boleh lah tapi tolong jangan sok tau ye”..
Akhirnya kami pun secepatnya cabut ke Golden Mile Complex tempat pemberangkatan bus untuk beli tiket dan syukur-syukur masih ada jadwal malam ini ke KL. Karena ini kesalahanku maka aku harus bertanggung jawab aku membelikan Puti tiket Singapore KL seharga SGD 28. Kerugianku? Aku kehilangan uang vocher bis ku seharga SGD 63 dan membeli lagi tiket bis untuk kami berdua seharga SGD 56..hoaaaaa akibat oneng dollarku pun melayang..

Komentar