George Town kota
antik, kenapa begitu? Karena kotanya dipenuhi bangunan peninggalan Inggris yang
berarsitektur eropa. Antik karena bangunan lama dan salutnya masih terjaga
tetap cantik dan elegan tak heran kota ini terdaftar dalam UNESCO Heritage Site
karena telah berhasil melestarikan bangunan bersejarah yang merupakan perpaduan
kolonial Eropa dan budaya Asia. Menelusuri George Town serasa berada di
jalan-jalan eropa *gaye lu ka, kayak pernah ke eropa aja..suke hati lah ini
blognya aku..yang baca gak boleh protes wkwkwkwk*.
Enaknya di George
Town kita bisa wisata ngirit karena ada bis gretongan bus MPPP Rapid Penang
CAT. Cari aja halte dengan tulisan Hop
On Free dan bis yang tulisannya City
Hop On lebih enak lagi bisa liat titik-titik lokasi halte dipeta wisata
Penang. Bus ini berhenti di 19 halte yang dekat dengan tempat wisata di
seputaran George Town jadi tinggal jalan kaki aja lagi sambil sesekali bergaya
di depan gedung-gedung tua yang akan terlihat spekta di frame kameramu. Mungkin
dalam bayangan kita kalau gratisan pasti penggemarnya banyak dan penumpangnya
bakalan jadi ikan sarden di dalam bis. Oh no no..no like that. Ternyata
saudara-saudara bisnya lega ber AC kenyes-kenyes dan penumpangnya memang
kebanyakan turis. Ada sih beberapa orang local yang juga memanfaatkan bis ini
tapi selama saya menggunakan bis ini tidak pernah dalam kondisi
berjubel..nyaman banget.
HOP ON FREE BUS |
Aku dan Puti memulai
eksplor George Town dengan bangunan bersejarah pertama yaitu Masjid Kapitan
Keling. Cukup dekat dengan hostel hanya berjalan kaki kami sudah sampai di
mesjid yang cantik. Sayangnya pintu gerbang masjid di tutup. Masjid Kapitan
Keling saat ini telah di bangun kembali menggantikan mesjid yang lama pada
tahun 1916 yang digunakan sebagai tempat ibadah oleh orang India Muslim yang
telah menetap dan bekerja disekitar lokasi masjid sejak 200 tahun yang lalu
*sok teu lu ka..hahaha aku nyontek info dari informasi yang ditulis di batu
depan masjid*
Setelah puas
melihat-lihat Masjid Kapitan Keling kami pun mencari halte bis gratis. Loh kok
lokasinya pas didepan mesjid dan juga pas di lampu merah? Kebetulan ada bis
yang lagi berhenti karena lampu merah. Masa sih boleh naik bis dilampu merah?
Mana polisi ya? Aman kagak ada. Kami pun menggedor pintu bis minta dibukakan.
Eh supirnya ternyata mau bukain pintu..huahahaha rasanya melanggar aturan di
negara orang itu kayak ekstasi.
Selama setengah hari
kami turun naik bis mengunjungi bangunan-bangunan antik, tanpa perduli itu
bangunan apa..rumah orang kek, toko orang kek, kantor orang kek..mana duli.
Yang peting bergaya didepan kamera yang ditancapkan di tripod. Dan konyolnya
kami cuek tidak mencari tahu cerita tentang sejarah suatu bangunan atau gedung.
Patokan kami kalau nemu gedung yang cantik dan oke untuk background foto langsung
kami turun dari bis dan mempersiapkan lokasi pemotretan..jadinya kalau pas
teman-teman liat foto-foto kami dan menanyakan gedung apa ini? Aku hanya bisa
bilang manaketehe..hahaha.
Kami makan siang di
Sri Weld Food Court pengen nyobain nasi lemak MYR 1.50 yang menurut Trinity di
TNT#4 nasi lemak paling enak sedunia. Sebenarnya sih gak sengaja nemu hehehe.
Secara kami asal aja nemuin tempat makan ini. Saat lapar dan kebetulan lagi
jalan kaki didepan food court kami langsung hadap kiri masuk ke food court. Karena
kami penggemar makanan yang belum biasa kami makan..makan semua makanan kami
coba. Eh ketemu lah dengan nasi lemak murah meriah ini. Nasi lemak porsi agak
besar dikit dari nasi kucing angkringan yogya dibungkus dengan daun pisang
dengan 1 potong ikan sarden atau ikan Lajang yang di masak sengan bumbu merah.
Yah benar emang enak..mungkin karena komposisinya hanya nasi dan ikan doang
tidak selengkap nasi lemak biasanya yang ada kacang, telur, ikan teri dan
potingan timun..makan nasi lemak irit ini kita jadi benar-benar menikmati cita
rasa gurihnya nasi lemak. Jadi 1 bungkus gak bakalan cukup.
Setelah kenyang makan
segala macam kami pun bergerak lagi menuju terminal bis Jetty. Tujuan kami
adalah ke Pantai Batu Ferringhi. Ongkos naik bis hanya MYR 4, padahal lokasi
pantai di luar kota dengan jarak tempuh 1.5 jam. Sampai di Pantai kami hanya
bisa mengelus dada dan menangis sedih..*lebai* kondisi pantainya tidak seperti
ekspektasiku. Airnya gak biru dan orang-orang di pantai gak asyik..sorry saya
harus bilang kalau saya tidak suka sama orang India. Makanya ini menjadi
pelajaran buat saya pribadi. Kalau kita pergi ke negara lain harap di jaga
manner kita, karena kalau kita tidak punya manner yang baik maka orang akan
memandang secara generalisasi..seperti saya yang bisa mengatakan saya tidak
suka orang India padahal memang tidak semua orang India mempunyai manner yang
jelek. Jangan sampe nanti ada blog orang India yang menuliskan saya tidak suka
orang Indonesia..see.*menutup mata*
Mungkin kami salah
memilih entry point masuk ke Pantai, karena setelah perjalanan pulang kembali
ke George Town banyak spot pantai yang keren dengan pantai bersih dan air laut
yang biru ditambah pemandangan tebing yang hijau, tapi saudara..itu adalah
private beach milik resort mahal.
Komentar
Posting Komentar