PENANG HILL & KUIL KEK LOK SI



Sarapan pagi dengan segelas mie instant dan kopi panas sambil nongkrong didepan hostel *What a life* Ada satu cewek yang tiba-tiba menegurku dengan cerianya..Hei, kamu orang Indonesia ya? Kok tau? Mukamu Indonesia banget hahaha..*Hedeh padahal banyak yang bilang aku neh turis dari Amerika Latin, karena kulitku yang tanned dan rambutku yang kriwul* kayaknya dia senang banget ketemu sesama orang Indonesia. Namanya Friska..Hai Friska..Friska kemudian mengenalkan ku dengan travel mate nya Farid..eh bukannya cowok ini yang ngelirik-ngelirik kami pagi-pagi saat nongkrong didepan kamar ..hehehe *Farid dihari selanjutnya menjadi travel mate kami diperjalanan menuju Hatyai Thailand*

Friska orangnya periang banget seperti fire work yang meletup-letup. Friska adalah runner treveler  *apa ya istilahnya untuk orang yang suka traveling mengejar event perlombaan lari international* Intinya dimana ada perlombaan lari disitu ada Friska. Kebetulan di Penang lagi diadakan lomba lari di sepanjang Penang Bridge. Farid kasih tau karena ada event itu besok Penang Bridge akan di tutup dari pagi sampe jam 12 siang. Trus gimana dengan rencana perjalanan kami ke Krabi besok pagi? Bukannya dari Penang mau nyeberang ke Thailand harus melalui jembatan itu? Ternyata Jimmy pun belum tau informasi tersebut, aku minta Jimmy untuk cari tahu apakah jadwal kami yang harusnya berangkat pukul 8 pagi diundur ke pukul 12 atau ada cara lainnya? Kami terlibat obrolan seru seputar rencana jalan-jalan hari itu. Friska ama Farid rencananya mau mengeksplor George Town sedangkan aku dan Puti mau ke Penang Hill. Friska bilang itu kereta di Penang Hill lagi di Maintenance jadi kemungkinan tidak beroperasi *infonya Friska aneh-aneh aja ya..mulai dari Jembatan Penang di tutup sampe kereta api di Penang Hill lagi off, bikin semangatku menguap aja* Tapi kami cuek aja tetap berangkat ke Penang Hill apapun yang terjadi..ayo geng kita kemon.

Untuk menuju ke Penang Hill kami naik bis Rapid Penang dari terminal Jetty, entah kenapa aku sama puti lebih senang memulai perjalanan dengan bis dari terminal Jetty dari pada dari terminal Komtar. Mungkin karena jaraknya bisa dijangkau dengan jalan kaki dari hostel.

BIS RAPID PENANG


SETIA MENUNGGU BIS DITERMINAL JETTY


Lumayan banyak orang yang mau ke Penang Hill dengan bis yang sama dengan kami. Kebanyakan dari China dan Malaysia.  Sekitar kurang lebih 1 jam perjalanan sampailah kami di Penang Hill atau Bukit Bendera. Penang Hill ini dulunya bekas stasiun kereta api yang berada di atas Bukit Bendera. Kita harus beli karcis untuk naik kereta PP dan menikmati sensasi naik kereta yang mendaki bukit dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat.
SEMPET NGEGEBET BULE

Harga karcis kereta untuk turis asing MYR 30 sedangkan untuk warga Malaysia MYR 8. *pada saat beli karcis warga Malaysia harus menunjukkan My Card nya (KTP buuu)* Duh..sekali lagi aku mengeluh dengan harga wisata yang mahal, gak rela sebenarnya* Bayanganku kereta apinya itu kereta kuno yang masih pake tenaga uap dan bunyinya tut..tut..tut..ternyata kereta modern kayak MRT di Singapore..trus apa dong wisata yang dijual? Melihat pemandangan Penang dan jejeran bukit-bukit dari atas Penang Hill..gimana ya melukiskannya? Gak sepadan dengan biaya 30 ringgit yang aku keluarkan.



PUTI & KERETA

Daripada bĂȘte mengingat uang 30 ringgit kami pun mengikuti arus orang-orang menjelajahi bukit. Dari kejauhan terlihat Penang Bridge yang menyambungkan daratan Malaysia dengan Pulau Pinang. Ternyata jembatannya ada 2, jembatan yang terbaru belum selesai konon jembatan baru itu sepanjang 24 km sedangkan Penang Bridge hanya 13 km saja.
Saat makan siang kami pergi ke Food Court yang letaknya berdekatan dengan museum burung hantu *sama sekali aku tidak tertarik untuk masuk museum itu* aku memilih menu Char Koay Teow udang dan Puti mencoba beberapa makanan ringan kayak spring roll dan sosis goreng. Rasanya biasa banget padahal harganya lumayan mahal hiks..hiks..kecewa lagi deh.








Sialnya lagi di Penang Hill ini aku meninggalkan Tripod Case nya Puti..*Untungnya Puti lagi baik dia gak marah, padahal Puti itu punya penyakit galak…maaf ya geng hehehe*
Ada hiburan kami selama di Penang Hill apalagi kalau bukan mengamati tingkah laku wisatawan. Sebenarnya ini sih ngomongin orang tapi niatnya kan gak jahat buat seru-seruan aja. Jadi gini ada 4 orang tante-tante, mungkin umurnya sekitar 40 keatas, ditambah 1 orang fotografernya. Yang menarik perhatian kami adalah dandanan mereka. Pake rok mini, lengkap dengan stocking dan sepatu boot selutut dengan aksesoris kacamata hitam dan topi pantai. Jalan aja mereka susah secara jalan di bukitkan agak mendaki dan gak rata. Main ke Penang Hill dengan dandanan seperti itu kayaknya saltum deh. Puti berkomat kamit membaca mantra “mudah-mudahan bukan orang Indonesia..mudah-mudah bukan orang Indonesia” hahaha. 


BIS PARIWISATA "CUTI-CUTI MALAYSIA"

HANYA 2 RINGGIT


CHIBI2 DI PENANG HILL

Kami tidak berlama-lama di Penang Hill segera saja kami naik kereta lagi menuruni bukit. Tujuan kami selanjutnya adalah Kuil Kek Lok Si yang ada patung besar Dewi Kwan Im diatas bukit. Letak kuilnya tidak begitu jauh dari Penang Hill tapi cuaca panas dan menunggu bis yang melewati kuil itu lama sekali. Aku mendamba kan segarnya es tebu..mana ada disini es tebu geng. Pasti ada lah Put, pokoknya aku mau es tebu !!.
Akhirnya bis yang ditunggu-tunggupun datang juga, tidak lebih dari 10 menit kami pun sampai di kuil. Es tebu..es tebu..mana nih es tebu. Horay..ada ternyata. Seplastik es tebu seharga MYR 1.50 menjadi sesuatu banget di siang terik itu.

Kami berjalan kaki menuju ke atas bukit, untuk sampai ke kuil Kek Lok Si. Pintar banget pengaturan tempat wisata ini. Sepanjang jalan ke atas harus melewati jejeran kios-kios oleh-oleh..mengingatkanku dengan suasana Tangkuban Perahu. Enaknya lagi ada atapnya jadi jalan kaki disiang bolong tidak berasa panas dan tidak terasa lelah walaupun jalan mendaki karena mata disegarkan oleh barang-barang dagangan tacik-tacik china.

KURA-KURA LAGI LEYEH2

Tepat didepan kuil ada kolam dengan air yang dangkal sekali tetapi yang bikin wow ada ratusan kura-kura yang sedang berjemur, dari yang ukuran baby sampe yang sudah bangkotan. Pengunjung bisa memberi makan kura-kura dengan sayuran kangkung. Aku agak kurang nyaman ke tempat wisata kuil karena kuil adalah tempat ibadah jadi sepertinya keberadaan kita disitu mengganggu kekushukan umat beribadah. Lagi berpose di dekat patung dewa *gak tau nama dewanya* datang beberapa orang menangkupkan tangan dan menundukkan kepala dengan mulut komat kamit berdoa..


 









Over all lumayan asyik juga mengunjungi kuil ini..Patung Dewi Kwan Im yang besar banget dan Pagoda yang bisa dinaiki sampai ke puncaknya. Dan enaknya gratisan, kecuali kalau mau naik ke atas melihat Patung Dewi Kwan Im dengan menggunakan lift atau naik ke atas Pagoda Raksasa ongkosnya MYR 4.

Kami kembali naik bis Rapid Penang dengan tujuan Terminal Jetty..tapi masih nanggung untuk pulang ke Hostel. Masih sore, masih bisa jalan-jalan dulu. Puti punya ide, gimana kalau kita ke Penang Bridge. Kapan lagi kita bisa liat Jembatan Panjang sampe 13 km..bener juga ya, kapan lagi? Hehehe

Saat di bis menuju Jembatan kami duduk disebelah supir yang sedang bekerja. Supirnya ramah banget sambil jalan dia menceritakan sejarah kota Penang. Dulu katanya banyak orang Aceh yang tinggal berbisnis di Penang sambil menyebarkan agama Islam. Setelah masuk orang China terjadi benturan budaya dan agama, orang Aceh merasa tidak nyaman lagi tinggal di Penang sehingga mereka kembali ke kampungnya di Indonesia..Pak supir menunjukkan bekas ruko-ruko yang dulunya dihuni oleh orang Aceh.

Saat pak supir menanyakan tujuan kami, aku jawab kami mau ke Penang Bridge. Pak Supir pun berteriak histeris.. apalah kalian ini? Jembatan pun mau didatangi? Hahahah..masalah buat elo?? 

Dari kejauhan badan jembatan sudah terlihat tapi mulut jembatannya entah dimana. Pak Supir menurunkan kami dipinggir jalan dengan petunjuk kalau ingin balik ke kota nanti kami harus menyeberangi jembatan penyebrangan dan menunggu bis di supermarket Tesco *supir itu gak berhenti cengengesan melihat kami..sialan.*

Sudah lumayan lama kami menyusuri tepian laut tapi belum berjumpa juga dengan mulut jembatan. Yang bikin bĂȘte tepian laut ini tertutup proyek bangunan jadinya gak ada spot yang bagus buat pemotretan. Capek juga jalan jauh dan tidak pasti begini. Akhirnya kami sepakat untuk melupakan jembatan itu. Kami kembali kejembatan penyebarangan jalan dan menuju ke Tesco.

Sampai di seberang jalan..Oo Oo, kenapa gak ada tempat untuk pejalan kaki? Gak ada trotoar seperti sisi jalan satunya. Masa kami harus jalan di jalan raya..kayaknya ini jalan by pass, mobil yang lewat pun pada ngebut dengan kecepatan tinggi. Busyet dah..mana polisi? Takut juga kalau ketangkap jalan kaki dijalan by pass bisa kena denda atau malah di garuk polisi. Kami pun berjalan dengan cara berbaris takut kalau jalan beriringan di samber mobil. Langkah kakipun dipercepat biar secepatnya bisa sampai di Tesco, jalan cepat dengan jantung degdegan huaaaa..serem.
ORANG NYASAR JALAN KAMI DI BY PASS
Sampai di Tesco kami segera mencari tempat makan enak. Puti pengen mencoba kelezatan nasi kandar. Aku sih oke aja sebagai spesies kakasourus pemakan segala hahahaha. Kebetulan ada restoran khusus menjual nasi kandar. 


NASI KANDAR

Ternyata nasi kandar itu sebelas dua belas dengan nasi padang tepatnya nasi kapau khas Bukit Tinggi, nasi di kasih bermacam kuah dari kuning, merah dan coklat trus baru di kasih sayur dan lauk pilihan kita. Tanpa pikir panjang aku memilih lauk kepiting *tanpa mikirin berapa harganya*. Memang nikmat rasa nasi kandar ini. 1 piring nasi porsi jumbo habis tidak bersisa. Pas saat bayar baru mukaku rasa pucat pasi. Harga makanan dengan lauk kepitingku totalnya MYR 13.60, aku rogoh-rogoh dompetku hanya nemu MYR 13. Astah..uangku habis..bis..bis. Aku berbisik ama Puti..Put aku ngutang 1 ringgit dong.
Busyet aku gak punya ringgit lagi, padahal kami masih dijalan dan hidup di Penang masih sampe besok siang kalau jadwal ke Thailand ditunda. Duit Puti pun hanya tinggal 8 ringgit lagi, belum lagi bayar ongkos bis pulang ke hostel. 


BANGGA DUIT TINGGAL 8 RINGGIT

KEKAYAAN YANG TERSISA

Berdua kami duduk ndemplok di trotoar sambil menunggu bis. Gimana caranya bisa dapat uang ringgit? Kalau ambil di ATM sayang banget pasti gak sepadan dengan biaya charge nya. Padahal kami perlunya hanya untuk makan siang besok sebelum berangkat ke Krabi. Sebenarnya kami masih punya 20 ringgit tapi di pegang kakek Jimmy sebagai defosit kamar. Dan gak enak banget minta uang itu padahal kami belum check out.

Puti pun membongkar dompetnya dan nemu 18 dollar Singapore, mana dollarmu geng puti meminta uang dollarku. Hehehe cuma sisa 4 dollar Put. Jadi totalnya ada SGD 22, gimana kalau kita tukarkan dollar ini ke ringgit..masa sih ada money changer yang mau beli kalau cuma 22 dollar aja. Yeee di coba dulu lah geng.

Pulangnya saat turun dari bis didaerah lebuh Chulia kami mencari Money Changer, kenapa tiba-tiba semua money changer tutup ya? Padahal baru aja jam 9 malam. Akhirnya kami menemukan money changer yang masih buka..oh man, yang jaga cowok India. Aku menyikut tangan Puti, Puti pun paham dia mengambil alih untuk bicara dengan cowok India itu. 

Setelah si cowok menghitung-hitung dengan kalkulatornya SGD 22 itu hanya dapat MYR 46. Kalau dihitung ke rupiah SGD 1 hanya di hargai Rp. 6000 aja padahal kami belinya Rp. 8020..terlalu ya..tapi gak apalah yang penting kami sekarang kaya lagi hahahaha.

Setelah mandi kami kembali keluar Hostel padahal sudah pukul 10 malam. Puti ngajakin beli es krim di kedai es krim dimuara jalan love lane. Es krimnya enak bgt, es krim rasa kelapa dan bebas memilih 3 campuran untuk topping nya (ada milo, coklat, bubble, jelly, kacang dll). setiap pembelian paket es krim tertentu bisa dapat 2 gembok yang nantinya bisa di gembokan ke rantai yang dipasang di sepanjang dinding ruangan kedai. Ini sih symbol buat orang yang berpasangan agar hatinya di kunci pake gembok hanya untuk pasangannya saja. Lah kalau buat aku ama puti??? Jijay hahaha.

Saat kembali ke Hostel ternyata lagi pada ngumpul, ada kakek Jimmy, Farid, Friska, Jumy dan bude *assistant nya Jimmy* kami pun terlibat obrolan seru dan sempat foto2an buat kenang-kenangan. Jimmy kasih tau kalau memang jadwal travel untuk besok diundur menjadi jam 12 siang dan Farid juga akan menggunakan mobil yang sama dengan kami sampe Hatyai.,wah pasti seru nambah 1 orang lagi geng jalan-jalannya.



Komentar