SUPIR PALING RESE SEDUNIA



Setelah urusan di travel agen selesai kami masih ada waktu 1 jam menunggu jadwal keberangkatan ke Krabi. Aku dan Puti segera mencari tempat makan yang halal disekitar travel agen. Saat bertanya kepada seorang ibu yang lagi menunggu tokonya, dimana warung makan halal? Syukurnya si ibu mengerti bahasa Inggris tetapi tidak bisa ngomong Inggris. Dia menunjuk ke satu arah sambil berbicara “sala..sala” aku pun menajamkan penglihatanku kearah yang ditunjuk si ibu. Tidak ada tanda-tanda sala..sala. Aku bingung yang mana? Si ibu tetap menunjuk-nunjuk kearah itu dan tetap ngotot membunyikan sala..sala. Oalah..tenyata maksud nya SARAH. Ngomong dunk bu kalau gak bisa bilang huruf R hehehe.

Setelah makan di warung Sarah *yang jualan orang Malaysia sehingga kami bisa ngobrol pake bahasa Melayu* kami berjalan lagi untuk mencari Sim Card Thailand. Aku mau menelpon hostel untuk mengabarkan kalau waktu check in kami sekitar pukul 10 malam. Sampailah kami di toko sevel, jangan membayangkan kondisinya seperti sevel di Jakarta. Sevel di Thailand hanyalah toko kecil yang nyempil diantara deretan toko-toko. *hanya di Jakarta sevel jadi tempat nongkrong anak gaul* Kembali mengalami kendala bahasa saat bicara dengan kasirnya yang gak ngerti bahasa Inggris sehingga tidak mengerti apa itu sim card. Segera kubuka Hpku dan mengeluarkan sim card nya. Kasir itu tertawa dan nyerocos dengan bahasa Thailand yang aku terjemahkan artinya“ngomong kek dari tadi itu namanya sim card” lah tadi aku ngomong apa ya? Setelah dari sevel kami kembali ke travel agen untuk menunggu kendaraan ke Krabi.

Sambil menunggu kedatangan mobil aku iseng memperhatikan orang-orang yang ada di travel agen ini. Ada 2 traveler yang jalan bareng, satu cewek India dan satu cewek kayak2 nya dari Inggris. Saat mereka mau masuk mobil jurusan ke Penang, si supir meminta mereka mengumpulkan paspor dan meminta tiap orang memberikan 10 ringgit. *busyet kalau bule lebih dikerjain dari pada kami* Si India merasa tidak suka. Dia langsung menyerocos protes..buat apa? Kenapa harus bayar? Saya sudah membeli tiket minivan? Si supir dengan cueknya tetap menadahkan tangannya meminta uang sok tidak mengerti apa omongan si India. Si Inggris pun menenang kan India dan akhirnya si India mengalah dan melorotkan rok panjangnya *ternyata dia menggunakan body wallet untuk menyimpan uangnya* saking safetynya body wallet di masukan sampe kedalam rok* dan canggihnya lagi, dia melorotkan rok tanpa harus menghadap ke dinding tetapi tepat di depan mata supir tadi. Untungnya dia masih pake hot pant di dalam rok..hahaha. India yang Galau.

Didalam travel itu ada hiasan bendera uang yang ditancapkan di sterofoam pada vas bunga. Uang beneran bow..ada uang pecahan Bath dan ringgit. Yang paling menggiurkan ada pecahan BTH 1000 dan MYR 50..*tanduk sudah nongol dikepalaku..slep..slep*
Akhirnya mobil yang ditunggu datang juga. Komposisi orang di mobil mini van, dibelakang kami duduk 2 pasang bule. Sepasang pengantin baru dan sepasang kakek nenek, disamping kiriku ada cowok ababil Thailand, didepan kami 4 orang geng jalan-jalan 2 cewek 2 cowok. Kursi paling depan diisi oleh 2 cewek local yang duduk disamping pak Supir.

Nah ini lah pak Supir yang kami nobatkan sebagai Supir paling rese sedunia. Gimana gak rese? Dia pasang musik dengan volume kencang *bikin kuping budeg* dan menyambungkan speaker di mobil dengan Hp nya. Saat dia muter lagu dengan nyantenya sambil nyupir dia pilih-pilih lagu, baru lagu mulai intro atau beberapa bait awal ternyata dia tidak suka lagu itu langsung dipindah..pilih lagi pindah lagu lagi..trus setelah dapat lagu yang dia suka baru di putar sampe habis. Begitu terus sepanjang jalan. Belum lagi kalau ada telpon yang hampir setiap 10 menit brrdering *banyak penggemarnya* dengan cueknya supir mengangkat telpon yang masih nyambung dengan speaker, otomatis penumpang mendengar semua pembicaraan supir dengan bahasa Thailand nya sekeras kami mendengarkan lagu2nya yang gak mutu. Dia berbicara ditelpon dengan riang gembira tertawa cekakakan sambil membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Aku menegur supir itu untuk mengingatkan kalau kelakuannya itu membahayakan penumpang. Tapi dia seolah-olah tidak mendengar *errrrrrrrrrrrrrrgh emosi tingkat dewa 19* Puti nyeletuk percuma geng dia gak ngerti bahasa Inggris. Aku bicara ama cowok ababil dan minta tolong ama dia untuk menyampaikan ke Supir, eh hanya mendapat respon senyuman tanda tak mengerti dan gak mau tau..kacrut lu.

Aku ingin tidur tapi gak bisa karena suara berisiknya..dan bencinya aku ke 2 cewek local disebelahnya diam aja gak protes. Sesampainya di Pantai Ao Nang dia mulai mendrop kami satu persatu, dengan sok taunya dia mengarahkan mobilnya ke sebuah resort dan meminta pasangan kakek dan nenek turun. Sang kakek bilang ini bukan tujuan saya, saya tidak menginap disini dan celakanya si supir tetap ngotot dan menunjuk-nunjuk alamat hotel si kakek. Kakek malas bertengkar dia diam saja tidak mau turun dari mobil. Si Supirpun akhirnya bertanya sama orang yang kebetulan ada disitu dan rupanya memang bukan alamat hotelnya si kakek. Tanpa merasa bersalah dan meminta maaf dia menjalankan mobilnya kembali. Dasar supir gila..

Komentar