TOURING : KHARON, KATA & PHUKET TOWN



Ceritanya kami sudah nyampe di Patong City nih. Dah check in di hostel-nya kakek Gregg “ Cheap Charlie Bakcpacker Lodge” trus dah kenyang makan noodle soup..nyam..nyam..nyam. 

Suasana Patong sudah berubah dibanding 1 tahun yang lalu saat aku pertama kali ke Patong. Sekarang terlihat lebih padat, jalanan macet dan penuh manusia.Tempat wisata ini sudah tambah sumpek. Kakek Gregg gak seramah kakek Jimmy, malah terkesan cuek kerjanya main komputer terus tau gak apa mainan si kakek? Game kartu free cell..ampyuuun deh kek hari gene masih main free cell, main Dota kek. Kakek Gregg ini agak nyentrik rambut panjangnya yang penuh uban di kepang kecil jadinya seperti penampakan bocah tua nakal hehehe. Saat memutuskan untuk memilih hostel ini menjadi tempat kami menginap aku membayangkan akan hepi-hepi tiap malam karena ada bar tempat minum-minum di depan dan di atap gedung. Ternyata saudara..penggemar bar ini opa-opa semua, teman2nya kakek Gregg..jadinya wasalam lah.

Setelah merasa cukup istirahat aku dan puti berjalan kaki mencari travel agen untuk membeli paket tour ke Phi Phi Island. Males beli paket tour ama kakek Gregg gak komunikatif, alias autis. Travel agen yang pertama memberikan harga yang tinggi trus pas aku tawar dicuekin, yah..yah. Pindah ke travel agen yang lain. Kali ini si mbak thailand ini malah terlalu ramah. Kalau aku tawar dia bilang jangan tawar banyak-banyak nanti saya menangis hehehe. Akhirnya kami beli 2 pax paket one day tour ke Phi Phi Island untuk lusa dan 2 tiket minivan untuk ke airport saat kami akan pulang ke Indonesia. Kami memilih paket tour yang menggunakan kapal cepat speed boat besar kapasitas 22 orang, waktu kami ikut tour 4 pulau di Krabi aku lihat kebanyakan yang menggunakan kapal cepat ini para bule jadi pengen nyobain gimana rasanya. But..harganya jauh lebih mahal padahal sudah ditawar sekuat tenaga dapatnya seharga 1.100 Bath.

 Malam pertama di Patong kami habiskan dengan nongkrong di mall Jaycelon, liat sale sepatu unyu-unyu dan makan besar di Shabushi all you can eat.




Keesokan paginya…sejak subuh turun hujan. Untungnya kami memutuskan besok ikut tour, kalau hari ini wah pasti gak seru hujan-hujan. Hari ini kami rencananya menyewa motor dan jalan-jalan ke Pantai. Sambil menunggu hujan reda kami leyeh-leyeh dikamar sambil nonton TV, roaming bahasa hanya Tuhan dan orang Thailand yang paham. Perut sudah terasa lapar. Aku nekat mengambil jaket dan berjalan ditengah hujan menuju 7 eleven nyari sesuap mie kuah dan teh panas..lumayan menghangatkan perut di udara dingin. 

Pukul 11 an hujan mulai reda. Karena aku gak punya sim C (mati sejak 2 tahun yang lalu) maka Puti bertugas sebagai driver dan aku tentu saja menjadi navigator. Dasarnya aku emang orangnya disorentasi menentukan arah utara selatan saja salah. Tujuan kami adalah pantai Kharon tapi kami menuju arah yang berlawanan..trus bagaimana cara bertanya? Bahasa tarzan beraksi hahahaha..uuk..aaak..uak..uak..halah ribet banget hahahaha. Artinya salah arah lu, kesana noh yang bener..makanya jangan sok tau. balik lagi kearah pertama kali berangkat..salah..salah..salah. Untungnya hari ini Puti lagi jinak-jinak merpati bakat galaknya lagi terpendam, jadi kita berdamai gak saling nyalah-nyalahin.


Setelah yakin telah menemukan jalan yang benar Puti pun tancap gas. Jalan raya Patong menuju ke Pantai Kharon relative ramai lancar *dah kayak laporan lalu lintas nih* perjalanan menyusuri perbukitan dan terkadang terlihat laut dan pantai di sebelah kanan atau kiri jalan. Sekitar setengah jam kami pun sampai di Pantai Kharon. Pantai Kharon masih terlihat sepi pengunjung. Mungkin bule-bule pada masih enggan ninggalin tempat tidurnya. Kami hanya beberapa saat tinggal pantai Kharon, duduk-duduk menikmati suasana pantai yang tenang tak banyak pengunjung. Pantai-pantai di Phuket sangat bersih tidak terlihat sampah dan masih terlihat beberapa burung jalak mencari makan di bawah pohon cemara tanpa takut dekat dengan manusia.









Perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Kata yang tidak begitu jauh dari pantai Kharon. Baru nyampe pantai kami segera mempelajari situasi. Kalau mau berenang otomatis barang2 harus berada di tempat yang aman. Ombak di pantai Kata ini lumayan besar inilah yang menantang kami untuk berenang menghantam ombak. Tapi karena sudah waktunya makan siang kami pun kembali naik motor untuk mencari makan disekitar pantai Kata. Buset gak ada gerombolan pedagang kaki lima, adanya deretan café dan restoran. akhirnya kami memilih makan di salah satu resto.

Kelar makan kami duduk-duduk sebentar di tepi pantai, saling melumuri badan dengan sun block. Kalau di pikir2 kok mau ya aku berjemur di tengah siang bolong (sekitar jam 1 siang) dan rela kulit menghitam. Kalau gak hitam gak ada hasilnya liburan ke pantai..ya toh..ya toh.

Time to swimming..hoaaaa. seneng banget berenang di pantai yang berombak gede. Kami beramai2 dengan wisatawan bule menunggu datangnya ombak..saat ombak datang kami akan berenang didalam ombak kearah pantai. Ada beberapa pasangan bule yang bikin mupeng. Berenang sambil bermesraan..nasibmu ka hahaha.

Setelah berenang selama 2 jam dan kulit sudah sebelas dua belas dengan orang africano kami pun mentas. Untungnya ada fasilitas shower yang sepi, hanya kami saja penggunanya..mulai lah porno aksi di lakukan hahaha.

Kami mengubah rencana yang tadinya tour ini bertema pantai ke pantai berubah haluan menjadi ke Phuket Town. Kami ingin melihat penampakan kota tua phuket. Disinilah permasalahan gagap peta dimulai lagi. Sempat bertanya sama abang-abang yang jualan minuman di pinggir jalan. Baru disamperin dan nanya arah phuket town pake bahasa Inggris. Eh buset si abang malah kabur. Aku sampe melongo bingung ni orang gak mau ditanyain apa ya? Ternyata emang dasar praduga bersalah, si abang-abang tadi rupanya kabur karena nyariin temannya yang agak ngerti ngomong bahasa inggris. Tapi si temannya ini ngertinya cuma yes..yes..oh no..no, oke. Hedeeeh. Kembali bahasa tarzan di keluarin sambil nunjuk2 peta dan si abang-abang nunjuk2in jalannya. Berkat petunjuk yang ribet itu kami pun sampai di old quarter phuket town.

Kami beristirahat sebentar di suatu taman. Puti bertemu dengan 3 orang cewek ABG dengan seragam sekolah. Saat kami di dalam minivan dari Krabi ke Phuket Puti memperhatikan anak2 sekolah disini seragamnya ektrim banget, sampe ke model rambut pun harus sama. Akhirnya Puti kesampaian juga berfoto sama anak sekolah. Mereka masih level SMP tapi bahasa inggrisnya sudah lumayan untuk ngobrol. Mau lihat gimana seragam anak sekolah di Phuket? liat rambutnya yaaa..unyu,,unyu.

 

Sampai di satu jalan antah berantah kami menemukan toko yang menjual kain batik. Puti langsung berhentiin motor dan masuk ke toko. Penjualnya gadis manis, menjelaskan kalau deretan atas ini adalah batik dari Indonesia. Whaat, dah jauh2 nyampe Phuket masa mau beli batik Indonesia. Puti pun sibuk memilih batik corak buatan Thailand. Ini buat ibu, yang ini buat kakakku, sarung bali ini buat Sari, ini buat si anu  ini buat si itu..berapa harganya? Bangkrut lo Put. Aku cuma beli 1 lembar sarung bali buat dipake tour ke Phi Phi Island besok.





Kelar memborong kain batik Thailand kami lanjut lagi keliling kota. Nemu lagi toko yang jualan kaos tulisan Phuket. Kembali lagi terulang, Puti said “ini buat bapak, yang ini buat yayang, yang ini buat abang ipar ini buat….” Akhirnya duit bath pun habis sudah. Kami beranjak mencari ATM. Nemu ATM terdekat dan nyocokin logo atm bersama itu dengan kartu atm mandiri kami. Eh cocok saudara, mari kita coba. Kami hanya menggunakan 1 kartu atm punya ku saja, karena sayang charge nya 150 Bath untuk setiap transaksi. Masukin kartu gak masalah tapi begitu fitur atm nya keluar…buset tulisan thailand. Dengan jurus sok tau aku pencet2 aja. Nah lho jumlah pilihan nominal yang tertera di layar tidak sesuai dengan kebutuhan kami , jadi harus menggunakan pilihan jumlah lainnya. Trus tombol yang mana kah yang harus aku pencet? Percobaan pertama gagal, dengan paniknya aku tekan cancel (tau tombolnya karena warna merah) kartu atm pun keluar. Aku coba lagi, buset deg2an banget takut kartunya tertelan dan gak bisa keluar. Akhirnya tombol yang dicari ketemu juga, 3,000 Bath pun keluar dari atm. Yee kami kaya lagi bisa ke mall nih.














Pas pulang ke arah Patong kami singgah di Mall Central Festival Phuket. Puti bersikeras ingin nonton film Breaking Dawn. Ada mis komunikasi dengan penjual karcis cinema. Dia bilang subtitle nya in english, Puti sudah seneng banget dan sudah issued karcis. Tapi aku merasa ada yang gak beres, put..coba tanyakan lagilah..masa ada film bahasa inggris trus subtitle nya bahasa inggris juga, gak masuk akal ah. Setelah di konformasi sekali lagi barulah jelas subtitle nya pake bahasa Thailand. Mampus lu..setelah kami bicarakan lagi akhirnya kami bisa membatalkan karcis tersebut. Gak jadilah mending tunggu Breaking Dawn main di pontianak. Akhirnya kami mencari cemilan yang belum kesampean dicoba. Rice Manggo..cemilan ketan bersaus santan dimakan dengan mangga Thailand..yummy. Setelah mall mau tutup barulah kami beranjak pulang ke Patong. Seru juga pertualangan kami hari ini..prinsipnya get lost?? Siapa takut.

Komentar

  1. wkwkwkwk...itu sumpah nekat bgt, pake motor di Thailand..kalo ketilang itu matilah kita geng..bisa di deportasi..

    BalasHapus
  2. jangan takut Put kalau cuma razia motor gak bakalan kena kita, kecuali razia orang cakep pasti kita balakan ketangkap...hihihihi

    BalasHapus
  3. heheheehehh apa ya yang mau di coment dari sih genk berdua ini, seru lahhh duhhh senangnya...pasti masih ada planing ya jalan2 lagi gila2an lagi...puasinlah genk-genk kalau udah nikah dan mau punya anak kaya aku neh rempong deh bokkk susahh lah yeee

    BalasHapus
  4. Bermanfaat sekali, thanks a lot

    BalasHapus

Posting Komentar