KUALA LUMPUR - HANOI



Day#2

Setelah tidur ala gembel tapi nyaman bergelung dalam kehangatan sleeping bag di Mushola. Kami bangun dengan badan luamyan nyaman karena cukup tidur. Kami bergegas mandi di shower yang  lokasinya disebelah mushola lantai 2 atau 3 (lupaa hahahah).

Kamar mandi tersedia banyak disini, jadi gak pake antri ya teman. Seneng banget rasanya bisa mandi yang sempurna gak mandi bebek karena kami akan berada di jalan selama 2 hari dan bakalan gak mandi..ups membuka aib sendiri nih.

Setelah mandi, sholat dan dandan cantik kami pun bergerak mencari sarapan. Kalau sudah di KL apa lagi yang kami cari tak lain dan tak bukan adalah Nasi Lemak. Setelah sarapan kami memutuskan untuk check in. Proses check in lancar jaya. Pada saat pemeriksaan bagasi  menuju pemeriksaan alat scan, ada 2 jalur yang dibuka dan di jaga oleh 2 orang petugas. Sebelum aku menuju salah satu jalur aku mempelajari dulu petugas yang berjaga. Jalur 1 sepertinya petugasnya agak ribet semua koper atau ransel disuruh timbang, Sedangkan petugas di jalur 2 agak santuy men. Penumpang lewat-lewat aja gak pake nimbang bagasi. Ya aku memilih jalur 2 dong gak pake lama.

Penerbangan kami ke Hanoi pukul 12.40 dan akan tiba di Hanoi pukul 15.00. Waktu Vietnam adalah sama dengan WIB nya Indonesia.  Pemeriksaan dibagian imigrasi lumayan padat, jadi teman2 yang mau berangkat dan pulang lewat KL baiknya spare waktu yang cukup untuk antisipasi antrian di Imigrasi. Setelah lewat Imigrasi kami masih menunggu jam boarding, kita nongkrong di cafe dong sambil ngopi syantik.

Akhirnya terdengar juga panggilan boarding pesawat Air Asia tujuan Hanoi. Wiiih rasanya deg-degan campur galau, exited jadi satu. Padahal ini bukan trip kami yang pertama, tapi emang setiap kali mau nge-trip rasanya itu bersemangat sekali. Gak kepikiran kerjaan, rumah dan keluarga yang ditinggalkan tapi yang dipikirin malah keseruan apa nih yang akan kita hadapi.

Sepanjang penerbangan kami mencoba untuk tidur karena dua hari kedepan kami tidak akan menemukan kasur yang empuk. Kalau ada kesempatan tidur harus dimanfaatin sebaik-baiknya.

Setelah terbang selama 3.5 jam kami pun sampailah di Noi Bai International Airport – Hanoi. Proses Imigrasi tidak ada kendala, petugasnya menjalankan tugas dalam diam diam dan fokus. Kami pun bergegas keluar untuk mencari booth tempat penukaran voucher SIM Card Vinaphone yang kami beli di Klook seharga Rp. 121.538 bisa di pake berdua menggunakan personal hotspot.


Noi Bai International Airport - Hanoi


Sperti petunjuk di website Klook kami harus mencari booth yang ada tulisan Klook (Web site Klook melengkapi foto booth yang dimaksud sehingga memudahkan kami mencarinya). Petugas booth langsung membantu menukar kartu simcardku dengan kartu baru dan memastikan sim card bisa di gunakan. Internet sangat kami butuhkan selama di Vietnam karena kami akan menggunakan kendaraan motor atau berjalan kaki, sehingga memerlukan pentunjuk arah. Kami tidak bisa terlalu mengandalkan komunikasi dengan orang local karena kendala bahasa.  

Setelah beres urusan sim card kami pun lanjut menuju suttle bus yang berada disebelah kiri begitu kita keluar gedung bandara. Kebetulan sudah ada bis No. 86 yang akan kita naiki menuju daerah old quarters. Ongkos bis hanya 30.000 VND (kurs 1 VND = 0.6 IDR) murah sih dari pada jalan kaki yekaaan.  Bis ini bukan seperti bis bandara tapi lebih kepada bis reguler karena space dalam bis kayak bus way gitu gak semua diisi oleh kursi penumpang ada space untuk berdiri dan ada space khusus untuk bagasi. Jadi ya agak padat gitu kita berdiri bersama turis2 dan warga lokal

Tempat mangkal Bis No 86


Susana dalam bis 86

.
Kami turun di kawasan old quarter tujuan kami adalah mencari lokasi meeting point penjemputan sleeper bus yang malam ini akan membawa kami ke Sapa. Kami minta jemput di meeting point  Jalan Tran Nhat Duat karena kami tidak mempunyai penginapan di sekitar old quarters, operator bis sebenarnya menyediakan jemputan di penginapan masing-masing dengan catatan lokasi penginapannya masih diseputaran old quarter.

Setelah lumayan jauh berjalan kamipun menemukan tempatnya. OMG ternyata rukonya tutup dan dapat info dari ruko tetangga kalau ruko yang kami maksudkan itu sudah lama tutup, tapi tenang saja katanya penumpang bus memang akan dijemput disini.

Meeting Point  : Rukonya tutup ges bikin khawatir


Karena wkatu penjemputan masih lumayan lama, kami masih punya waktu untuk jalan-jalan dan nyari makan di sekitaran old quarter. Puti punya ide ke mall terdekat, karena kami butuh ketoilet untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi. Kami menggunakan layanan Grab Car, ternyata dekat aja kalau jalan kaki. Suasana Mall sepi, Mall kecil tetapi sepertinya khusus menjual barang branded. Segera saja kami masuk dan menuju toilet untuk menuntaskan segala hajat terpendam kami. Toilet kosong jadi kami gak perlu jaim membersihkan muka dan gosok gigi.

Setelah beres dandan kami lanjut jalan kaki ke arah Danah Hoan Kiam Lake. Danau ini menjadi pusat turis di kawasan old quarter Hanoi. Suasana sudah mulai senja, dan jalan yang mengelilingi danau di penuhi turis dan masyarakat lokal dari orang dewasa sampai dengan anak-anak. Kami sempat duduk menikmati keindahan danau dan suasana keramaian. 








Lumayan cakep bangunan mall


Gaya andalan Puti


Hoan Kiam Lake and me







Setelah puas dan hari mulai malam kami berjalan lagi mencari tempat makan. Susana sekitar danau sangat touristis, banyak pedagang souvenir dan makanan. Kedai makan dengan bangku kecil khas vietnam berjejer di sepanjang jalan. Kami mencari kedai makan yang ada display gambar makanan plus harganya untuk menyesuaikan dengan budget.

Akhirnya kami menemukan kedai kecil yang menjual mie kuah dan mie ayam.(Pho Ga = Mie kuah ayam, Pho Bo = Mie kuah sapi) harga yang tercantum 35.000 VND, okelah sesuai dengan budget. Waaah rasa kaldu pada kuahnya enak ditambah sayuran dan jeruk nipis. First Impression makanan Vietnam Pho Ga ini mantul banget.



Pho Ga gurih dan segar




Pho Ga gak pake kuah








Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan berkeliling melihat-lihat. Begitu banyak objek yang menarik untuk dilihat, pedagang buah menjajakan berbagai macam buah yang aku belum pernah melihatnya. Aku terpikat dengan mangga Thailand, dan membeli 1 bungkus mangga kupas. OMG harhanya lumayan mahal 50.000 VND aku lupa menawar hehehe karena gagal focus sama penampakan mangga yang orange menggairahkan.

Kami lanjut kembali menuju tempat penjemputan bis. Aku booking sleeper bus ini di website Klook operator bus Sapa Deagon  harga tiket Rp. 130.000/orang. (tapi gak aku rekom sih karena gak jelas tempat penjemputannya sebuah ruko yang tutup gak ada siapa2 jadi kita semua kayak orang ilang tanpa kepastian),



Menanti bis tanpa kepastian 

Penampakan tempat tidur di dalam bus Sapa Dragon


Naik sleeper bus lumayan nyaman bisa istirahat karena kita bisa tidur sepanjang perjalanan. Kami berangkat jam 22.00 sampe Sapa jam 4.00 subuh, enaknya kita tidak langsung dibubarkan tapi dibiarkan tidur dulu di bis sampe jam 6 pagi. Baik banget ya..coba kalau jam 4 sudah disuruh pergi, omaak kemana kita pergi masih gelap gulita dan pasti seram men.

Diluar bis para perempuan suku Black H’monk telah menunggu penumpang bangun, dan menawarkan paket Hiking Tour dimana mereka akan menjadi pemandu selama berkeliling menyusuri lembah dan bukit. Mereka juga menyediakan makan dan tempat menginap di rumah mereka asalkan cocok harganya.

Kami tidak begitu tertarik dengan Tracking Tour ini karena di Indonesia, Bali, Lombok, Batu dan tempat laiinya kami sudah tidak asing dengan pemandangan bukit.sungai, sawah dan penduduk asli. Jadi gak mau keluar uang buat ikut tour. Kita pilih aktivitas lain yang belum pernah kami lakukan atau kami lihat. Rugi banget jauh-jauh dan mahal-mahal cuma buat main di sawah dan jalan dikebun itu sudah aku lakukan sejak kecil along time a go., sorry to say.

Kami berjalan menuju Homestay Cat Cat Sunrise yang telah kami booked lewat Booking.com dengan pembayaran di property dan tidak ada charge sama sekali dari Booking.com. Selain itu kita bisa melakukan cancel dengan mudah dan gratis dengan catatan pembatalan dilakukan sebelum H-7.  Menurut saya harga permalam Rp246.333 termasuk murah untuk fasilitas : Restoran yang cantik, kamar luas, twin bed, ada jendela dengan view gunung, wifi oke dan tersedia perlengkapan mandi.



View matahari pagi dari balkon restoran Homestay  Cat Cat Sunrise

Cerita bersambung ke hari berikutnya....cekidot.



Komentar